nusabali

Dibuang di Semak-semak, Mayat Bayi Gegerkan Warga

  • www.nusabali.com-dibuang-di-semak-semak-mayat-bayi-gegerkan-warga

Kasus pembuangan bayi kembali bikin geger di Tabanan. Kali ini bayi laki-laki ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di lahan kosong di Jalan By Pass Ir Soekarno, Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan, Sabtu (7/10) sore pukul 14.30 Wita.

TABANAN, NusaBali

Walau telah tewas, namun kondisi fisik bayi tersebut tanpa ada cacat sedikitpun. Informasi yang dihimpun, mayat bayi ini pertama kali ditemukan seorang pedagang bakso bernama Mujamil 45, asal Jawa Timur yang hendak buang air kecil di sekitar TKP.  Tiba-tiba dia melihat sebuah bungkusan plastik warna merah tergeletak di sekitaran semak-semak. Merasa curiga, lalu ia buka plastik tersebut. Betapa terkejutnya Mujamin saat melihat isi di dalamnya adalah bayi laki-laki dengan tali pusar masih belum lepas. Mirisnya lagi masih terdapat bekas darah serta ari-ari.

Atas temuan itu, Mujamil lalu memberitahukan kepada pengunjung percetakan toko Bali Star yang jaraknya dekat dengan TKP, selanjutnya dilaporkan ke Polsek Kediri. Dugaan sementara orok bayi ini usai dilahirkan lalu sengaja dibuang. Nampak kondisinya sudah kaku dan warnanya mulai memucat serta di sekitaran perut bayi kulitnya lebam dan mengelupas.

Kapolsek Kediri, Kompol I Nyoman Sumarajaya seizin Kapolres Tabanan menjelaskan, bayi ditemukan dalam kondisi meninggal. Bahkan kondisinya sudah pucat serta ada kondisi kulitnya lebam di sekitaran perut. "Bayi terbungkus plastik dua buah, plastik bagian dalam warna loreng, dan bagian luar warna merah serta masih lengkap dengan ari-ari dan masih ada bekas darah," ungkapnya.

Kata dia, bayi pertama kali ditemukan pedagang bakso bernama Mujamil. Saat itu ia hendak buang air kecil dibelakang lahan kosong tersebut. Hanya saja Mujamil melihat tas plastik mencurigakan ketika dibuka menggunakan kayu berisi bayi. "Pedagang bakso ini gemetar saat itu, bahkan ia nyaris pingsan ketika akan memberitahukan kepada pemilik toko bahwa ada bayi," beber Kompol Sumarajaya.

Kemudian salah satu warga menghubungi Bhabinkamtibmas selanjutnya disampaikan infonya ke Polsek Kediri. Dari hasil olah TKP bayi tersebut belum diketahui siapa yang membuang. Hanya saja diduga dibuang pada pagi hari itu, namun masih di dalami. "Kami masih dalami apakah dibuang pada pagi hari atau gimana, serta kami akan lakukan penyelidikan supaya pembuang bayi cepat terungkap," tegasnya.

Selanjutnya, setelah melakukan olah TKP bayi malang ini langsung dibawa ke BRSUD Tabanan menggunakan ambulans untuk dilakukan visum. "Terkait panjang bayi, berat bayi belum kami ketahui itu pihak Rumah Sakit yang bisa menjelaskan, bayi sudah di BRSUD Tabanan," tegas Kompol Sumarajaya.

Kasus pembuangan bayi kali ini merupakan kasus ketiga kalinya di wilayah hukum Polres Tabanan. Pertama bayi laki-laki dibuang dalam kondisi hidup di tempat sampah Pasar Penebel, masuk Banjar Dinas Penebel Kelod, Desa/Kecamatan Penebel pada, Senin (29/5) lalu, sekitar puku 20.30 Wita.

Kasus kedua, bayi laki-laki juga dibuang dalam kondisi hidup di depan rumah I Gede Yadnya Sugiarta di Gang MT Haryono Nomor VI Banjar Dangin Carik, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan pada Minggu (6/8), sekitar pukul 11.50 Wita. Namun sayang dari dua kasus pembuangan bayi sebelumnya pelakunya masih belum terungkap hingga saat ini.

Terpisah Direktur BRSUD Tabanan, dr Nyoman Susila menjelaskan bayi yang dibawa ke BRSUD Tabanan kondisinya telah meninggal. Berat bayi diperkirakan 3.000 gram dan panjangnya 50 centimeter dengan jenis kelamin laki-laki dan placenta masih menempel lengkap. "Untuk kapan bayi tersebut meninggal belum kami ketahui karena perlu penelitian forensik," jelasnya.

Sehingga untuk proses selanjutnya bayi tersebut dititip sementara di BRSUD Tabanan serta masih menunggu dari Polsek Kediri membuat surat permintaan visum dan permohonan penitipan bayi. "Kami masih tunggu info selanjutnya, bayi sementara akan dititip di BRSUD Tabanan," tandas dr Susila. *d

Komentar