nusabali

Tabrakan Beruntun, 1 Tewas, 3 Luka

  • www.nusabali.com-tabrakan-beruntun-1-tewas-3-luka

Libatkan lima kendaraan, kecelakaan beruntun dipicu rem blong Truk yang melaju paling belakang

Musibah Maut di Jalur Kembar Desa bantas, Selemadeg Timur

TABANAN, NusaBali
Kecelakaan beruntun kembali terjadi di Jalur Utama Denpasar-Gilimanuk kawasan Tabanan. Sehari pasca tabrakan beruntun yang melibatkan 4 kendaraan di kawasan Desa Abiantuwung (Keamatan Kediri), Jumat (6/10) pagi terjadi lagi tabrakan beruntun melibatkan 5 kendaraan di jalur kembar Banjar Bantas Bale Agung, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur. Tabrakan beruntun kemarin menyebabkan satu nyawa melayang dan tiga korban luka.

Tabrakan beruntun yang merenggut korban nyawa di jalur kembar Banjar Bantas Bale Agung, Desa Bantas, Jumat pagi sekitar pukul 09.15 Wita, melibatkan 3 kendaraan Truk, 1 mobil, dan 1 sepeda motor. Rinciannya, Truk Nissan Disel nopol B 9765 UU (yang dikemudikan Moch Efendi, 38), Truk Mits Box nopol L 9475 UW (yang dikemudikan oleh Dwi Pamuji, 41), Truk Hino nopol DR 8877 AA (dikemudikan Agus Irawan, 29), mobil Toyota Avanza DK 1254 GV (dikemudikan Sunarto, 60), dan motor N Max DK 3113 VQ (yang ditunggangi I Ketut Agus Adi Saputra, 20).

Sedangkan korban tewas dalam kecelakaan beruntun ini adalah Margaretha Martini, 57, penumpang mobil Avanza DK 1254 GV yang tinggal di Banjar Pucuk, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan. Korban Margaretha Martini merupakan istri dari pengemudi Avanza DK 1254 GV, Sunarto. Perempuan berusia 57 tahun ini tewas mengenaskan setelah terjepit bodi mobilnya yang ringsek, hingga menyebabkan pendarahan otak.

Selain merenggut nyawa Margaretha Martini, tabrakan beruntun kemarin juga menyebabkan 3 korban terluka. Mereka masing-masing Sunarto (suami dari korban tewas Margaretha), Moch Efendi (pengemudi Truk Nissan Disel nopol B 9765 UU), dan I Gusti Ngurah Agung Fajar, 16 (pemuda asal Negara, Jembrana yang merupakan kernet dari Truk Nissan Disel nopol B 9765 UU).

Informasi yang dihimpun NusaBali di lapangan, seluruh 5 kendaraan yang terlibat tabrakan beriuntun kemarin pagi melaju beriringan dari arah barat (Gilimanuk) menuju Denpasar. Truk Nissan Disel B 9765 UU yang dikemudikan Moch Efendi (warga Kota Negara, Jembrana) melaju dalam posisi paling belakang. Kemudian di depanya melaju Truk Mits Box L 9475 UW yang dikemudikan Dwi Pamuji (sopir asal Surabaya, Jawa Timur). Di depanya lagi, melaju mobil Avansa DK 1254 GV (yang dikemudikan Sunarto).

Sedangkan di depan Avanza, melaju motor N Max DK 3113 VQ yang ditunggangi I Ketut Agus Adi Saputra (pemuda asal Desa Subuk, Kecamatan Busungbiu, Buleleng). Sebaliknya, Truk Hino nopol DR 8877 AA yang dikemudikan Agus Irawan (asal Lombok, NTB) melaju dalam posisi terdepan.

Awalnya, kelima kendaraan ini melaju beriringan dengan lancar. Begitu memasuki lokasi TKP di jalan kembar Banjar Bantas Bale Agung, Desa Bantas yang dalam kondisi menurun landai dan arus lalulintas cukup padat, Truk Nissan Disel B 9765 UU yang bermuatan batubara seberat 30 ton dan melaju di posisi paling belakang, tiba-tiba mengalami rem blong. Sopir Moch Efendi pun tidak bisa menguasai laju kendaraanya.

Walhasil Truk B 9765 UU ini langsung menabrak bagian belakang Truk Mits Box L 9475 UW yang berada di depannya, hingga tedorong agak ke kanan. Kemudian, Truk B 9765 UU kembali menabrak mobil Avanza DK 1254 GV yang di depanya. Akibatnya, mobil Avansa juga terdorong ke depan hingga seruduk motor N Max DK 3112 VQ. Selanjutnya, mobil Avanza yang sudah masuk di bawah Truk B 9765 UU kembali terdorong dan menabrak Truk Hino DR 8877 AA yang membawa pakan ternak seberat 20 ton.

Untungnya, pengendara motor N Max DK 3112 VQ, Ketut Agus Adi Saputra, selamat dari maut tanpa terluka karena sempat loncat dari motornya. Sedangkan mobil Avansa yang dikemudikan Sunarto bersama istrinya, Margaretha Marrin, ringsek parah hingga tubuh mereka terjepit.

Ajaibnya, Sunarto selamat dari maut dalam kondisi terluka. Namun, sang istri yakni Margaretha tewas dalam perjalanan menuju BRSUD Tabanan. Perempuan yang lama terjepit bodi mobil ringsek sebelum berhasil dievakuasi ini, tewas mengenaskan dalam kondisi luka di bawah mata kiri, memar payudara, serta keluar darah dari hidung. Sementara suaminya, Sunarto, hanya luka lecet dan bisa keluar sendiri dari bangkai mobilnya yang ringsek.

Sebaliknya, sopir Truk B 9765 UU yang mengalami rem blog, Moch Efendi, dan kernetnya yakni IGN Agung Fajar, juga sempat selama 2 jam terjebit bodi depan kendaraannya yang ringsek. Sopir Moh Efendi berhasil dievakuasi dalam kondisi benjol di kepala kiri, memar kaki kiri dan kanan, serta luka robek mata kiri. Demikian pula IGN Agung Fajar mengalami luka-luka, meski tdak berat.

Evakuasi Moch Efendi dan Agung Fajar berlangsung cukup alot, dengan melibatkan petugas kepolisian dan TNI, dibantu warga. Sedangkan evakuasi Margaretha Martinim korban tewas yang notabene istri pengemudi Avanza, berjalan relatif cepat sekitar 30 menit. Petugas kepolisian dan TNI harus membuka paksa bagian atas bangkai movil Avanza, karena posisi kendaraan roda empat ini tidak bisa digeser lantaran terganjal dua Truk dari belakang.

Kasat Lantas Polres Tabanan, AKP Ni Kadek Citra Dewi Suparwati, mengatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi terkait tabrakan beruntun di jalur kembar ini. Dari hasil pemeriksaan, kecelakaan beruntun ini dipicu Truk B 9765 UU yang melaju tanpa terkendali di jalan menurun. Sopir Truk maut ini, Moch Efendi, sudah sempat dimintai keterangannya oleh penyidik kepolisian di BRSUD Tabanan. “Yang bersangkutan (Moch Efendi) sudah dibawa ke Mapolres Tabanan untuk diamankan, setelah menjalani pengobatan di rumah sakit. Namun, sejauh ini belum ditetapkan sebagai tersangka," tandas AKP Kadek Citra Dewi.

AKP Kade Citra memaparkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, Moch Efendi mengaku Truk yang dikemudikannya kehilangan kendali, karena mengalami rem blong. Namun, polisi  masih mendalami kebenarannya. “Kita kembali akan menggali keterangan dari saksi-saksi dan para sopir,” papar AKP Kadek Citra.

Sementara itu, sopir Moch Efendi yang sempat ditemui NusaBali di BRSUD Tabanan sebelum dibawa ke kantor polisi, mengaku Truk yang dikemudiannya memang mengalami rem blong. Walhasil, Truk B 9765 UU ini langsung menabrak kendaraan di depanya. "Ya, remnya memang blong, hingga menabrak semua kendaraan yang ada di depan," tutur sopir Truk asal Banjar Ketapang, Desa Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana ini. Menurut Moch Efendi, saat musibah maut terjadi kemarin pagi, dirinya dalam perjalanan mengirim barang berupa batu bata ke Denpasar. Bahan bangunan tersebut sebelumnya diambul dari Surabaya.

Di sisi lain, pengendara motor N Max DK 3113 VQ, I Ketut Agus Adi Saputra, mengaku bersyukur selamat dari maut tanpa terluka dalam kecelakaan beruntun kemarin pagi. Pemudia berusia 20 tahun asal Desa Subuk, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini selamat karena sempat loncat dari motornya. “Motor saya waktu itu jatuh, tapi saya bisa selamat karena loncat ke kiri,” cerita Agus Adi Saputra.

Saat kecelakaan terjadi, korban Agus Adi Saputra dalam perjalanan dari kampungnya menuju Denpasar. Rencananya, dia akan berangkat ke Jalarta untuk mengikuti tes masuk Basarnas. Gara-gara klecelakaan tersebut, perjalannya jadi terganggu. “Saya masih menunggu jemputan dari kelurga untuk melanjutkan perjalanan ke Denpasar,” cerita Agus Adi. *d

Komentar