nusabali

Derita Sakit Non Medis, Pengungsi Berobat ke Griya

  • www.nusabali.com-derita-sakit-non-medis-pengungsi-berobat-ke-griya

Sejumlah pengungsi korban bencana Gunung Agung menderita penyakit non medis, mulai dari bengkak di leher hingga perut membuncit mirip wanita hamil.

AMLAPURA, NusaBali
Mereka kini ditangani Ida Pandita Mpu Nabe Darma Winata di Griya Badrika Sari, Ban-jar Kelod, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem, Minggu (1/10). Ada dua pengungsi penderita penyakit non medis datang ke Griya Badrika Sari di Desa Antiga, Minggu kemarin. Pengungsi asal Lingkungan Jasri Kaler, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem ini sebelumnya mengungsi ke wilayah Denpasar Selatan. Mereka kemarin datang ke Griya Badrika Sari dengan, dengan dikoordinasikan I Made Yoga, tokoh dari Lingkungan Jasri Kaler.

Made Yoga sendiri pernah pengalaman menderita sakit aneh yakni tumbuh benjolan di pundaknya yang tidak kunjung sembuh selama 5 tahun. Sakitnya, menusuk-nusuk, hingga dia tidak pernah bisa tidur. Setelah ditangani Ida Pandita Mpu Nabe Darma Winata di Griya Badrika sari, benjolan di pundaknya sembuh total.

Menurut Made Yoga, sebelum ditangani Ida Pandita Mpu Nabe Darma, dirinya dulu sempat berobat ke petugas medis. Oleh petugas medis, dibilang mengalami penyakit getah bening. "Ini bekas sakit saya. Selama benjolan belum pecah, sakitnya tak tertahan, bagaikan ditusuk jarum," kenangnya.

Ternyata, penyakit yang diderita selama 5 tahun bisa sembuh setelah berobat di Griya Badrika Sari. Itu sebabnya, Made Yoga mengajak dua pengungsi ini mendatangi Pandita Mpu Nabe Darma ke Griya Badrika Sari di Desa Antiga untuk berobat, Minggu kemarin.

Salah satu pengungsi yang diajak berobat ke Griya Badrika Sari kemarin masih kerabat Made Toya. Siswi Kelas X SMA tersebut mengalami perut membuncit seperti orang hamil, sehingga kerap dicemooh di sekolahnya. “Kerabat saya itu dicemooh dan dicurigai hamil, padahal tengah menderita sakit non medis,” cerita Made Toya.

Sementara itu, Pandita Mpu Darma menangani pengungsi penderita penyakit non medis ini dengan terlebih dulu menggelar ritual malukat (membersihkan kotoran bathin). Selanjutnya, dilakukan teropong niskala terkait jenis penyakit berikut cara penanganannya. Menurut Pandita Mpu Darma, penanganan penyakit non medis ini memerlukan waktu sekitar dua minggu ke depan.

Pandita Mpu Darma memaparkan, setiap pasien yang datang ke griya terlebih dulu mesti dibersihkan melalui ritual panglukatan. Selanjutnya, diteropong jenis penyakitnya berikut cara menanganinya.

Khusus untuk penyakit yang sempat diderita Made Yoga, kata dia, merupakan kombinasi penyakit non medis Bali, Jawa, dan Lombok. Karenanya, perlu penanganan cukup lama dan teliti untuk menetralisasi pengaruh magik secara bertahap. "Semua penyakit non medis itu muncul karean dilatarbelakangi irihati," jelas sulinggih yang saat walaka bernama Jro Mangku Nengah Mileh ini kepada NusaBali.

Yang terpenting, kata Pandita Mpu Darma, swadarmaning sebagai umat haruslah tidak henti-hentinya berdoa, memohon keselamatan dan jalan yang benar, agar derita yang tengah dialami cepat tertasi. "Sebab, kesembuhan penyakit non medis itu atas kehendak Ida Sang Hyang Widhi," jelasnya. *k16

Komentar