nusabali

Plaza Renon Fasilitasi Asbest Festival

  • www.nusabali.com-plaza-renon-fasilitasi-asbest-festival

Angkat Potensi Lokal Kain Bali

DENPASAR, NusaBali

Untuk lebih mengangkat kain endek, bordir, dan songket sebagai kekayaan khas Pulau Dewata, Asosiasi Bordir, Endek dan Songket Kota Denpasar (Asbest) bekerjasama dengan Plaza Renon menyelenggarakan Asbest Festival. Festival ini diadakan selama lima hari, mulai 27 September hingga 1 Oktober 2017.

Marketing Communication Plaza Renon, Fredrick T Lokollo, mengatakan, festival kain-kain khas Bali ini dinilai sebagai suatu gerakan mengangkat potensi produk-produk lokal agar mendapat tempat di hati masyarakat. Menurut Fredrick, ini sejalan dengan visi misi Plaza Renon yang ingin memberikan ruang untuk mengangkat potensi-potensi lokal.

"Pada prinsipnya sesuai dengan visi misi Plaza Renon, kita mau selain untuk kreativitas, adat atau kekhasan Bali itu tidak kita tinggalkan. Jadi, kita bekerjasama dengan Asbest supaya salah satu yang menjadi ciri khasnya Bali ini terangkat," ungkap Fredrick.

Plaza Renon sendiri sebagai salah satu alternatif pengembangan mall khususnya di wilayah Denpasar Timur, memang berkomitmen memberikan ruang kreativitas bagi komunitas atau kelompok-kelompok masyarakat. Dengan mengusung konsep meet, eat, and fun, Plaza Renon bukan hanya menjadi ajang bertemu dan berkumpul, melainkan menjadi tempat untuk ajang kreativitas dan event-event yang bisa dinikmati masyarakat selama berkunjung di Plaza Renon.

“Kami memfasilitasi rekan-rekan UKM untuk bisa ikut pameran dan memperkenalkan produk-produk unggulan mereka di sini. Mulai dari gerakan ini, semoga masyarakat semakin menyukai produk-produk khasnya Bali. Selain pameran, mereka juga mengadakan fashion show. Kami fasilitasi di lantai dasar, dimana pengunjung bisa langsung melihat event tersebut,” kata Fredrick.  

Sementara Ketua Asbest, Rhea Cempaka, menjelaskan, kegiatan Asbest Festival merupakan kali pertama digelar. Asosiasi yang dibentuk oleh istri Walikota Denpasar yang sebagai Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ida Ayu Selly Fajarini, mencoba mengumpulkan dan memotivasi para pengerajin kain bordir, endek, dan songket di Kota Denpasar. “Asbest terdiri dari 50 pengerajin endek bordir dan songket. Ini adalah event kita yang pertama untuk Asbest Festival. Namun untuk lomba kita sudah sering mengadakan,” ungkap Rhea.

Selain dimeriahkan oleh bazzar UKM Kota Denpasar, dalam pameran yang digelar di lantai dasar Plaza Renon, terdapat pula event fashion show dan talkshow. “Hari Sabtu (hari ini, red) kita ada selebgram kota Denpasar yang akan tampil dengan baju-baju hasil dari desain anggota Asbest. Setelah itu ada talkshow dengan tema elegan dengan endek segala usia,” ungkapnya.

Fashion show dengan mengundang selebgram ini, bukan tanpa alasan. Dimana selebgram yang rata-rata mempunyai followers 10 ribu, pastinya bisa membantu Asbest dalam mengenalkan kain-kain khas Bali secara lebih luas. “Mereka pasti akan men-tag di akun mereka dan menulis caption tentang kain-kain Bali. Ini tentu akan diliat oleh banyak followersnya,” imbuh Rhea.

Sementara pada hari Minggu juga akan diisi dengan lomba fashion show Endek Coctail Party memperebutkan Piala Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Piala ASBEST, Piala APSAI Kota Denpasar, serta Piala Dinas Koperasi & UKM Kota Denpasar. “Selain itu, ada juga lomba Fashion Show Endek Casual Mom & Kid,” tambahnya.

Dengan adanya Asbest Festival ini Rhea berharap, endek bisa dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. Setelah mengenal, perlahan masyarakat bisa mencintainya. Bahkan mampu dikenal masyarakat tingkat nasional maupun internasional. “Selain itu, kami berharap ini bisa meningkatkan penghasilan dan juga pendapatan pengerajin endek yang ada di kota Denpasar. Jika semakin banyak permintaan endek, maka pendapatan akan meningkat,” harapnya. *in

Komentar