nusabali

Rumah Jabatan Camat Marga Jadi Posko Pengungsian

  • www.nusabali.com-rumah-jabatan-camat-marga-jadi-posko-pengungsian

Rumah Jabatan Camat Marga Tabanan dijadikan posko pengungsian.

Jumlah Pengungsi Terdata 102 Orang


TABANAN, NusaBali
Hingga Minggu (24/9), terdata sudah ada 102 pengungsi, 34 di antaranya ditampung di rumah jabatan Camat Marga, sisanya tersebar di 7 dari 15 desa se-Kecamatan Marga. Menurut rencana, ratusan pengungsi ini akan dikumpulkan jadi satu di kantor Camat Marga untuk memudahkan pemantauan kesehatan dan pendistribusian bantuan.

Camat Marga, Drs I Gusti Agung Alit Adiatmika mengatakan, sebagian besar pengungsi berasal dari Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem. Di antara mereka ada yang bawa ternak sapi, kambing, dan babi. Mereka bawa ternak karena enggan menjual di daerah asal sebab dibeli dengan harga rendah. Ternak-ternak tersebut dititipkan di ladang warga yang merupakan salah satu kerabat pengungsi. “Kami telah instruksikan perbekel dan bhabinsa untuk mengumpulkan para pengungsi ke posko kantor Camat Marga,” ungkap Agung Alit Adiatmika.

Agung Alit Adiatmika menegaskan, para pengungsi dikumpulkan jadi satu di posko untuk memudahkan pemantauan kesehatan dan pendistribusian bantuan. Jika mereka menempati posko di kantor Camat Marga akan memudahkan untuk kontrol kesehatan karena berdampingan dengan Puskesmas Marga I. Di kantor Camat Marga juga ada tanah lapang untuk dirikan tenda, di samping bisa memanfaatkan kantor PAC PDIP Marga. “Kami harapkan tidak muncul masalah di kemudian hari, terutama bagi keluarga mereka yang rumahnya kurang layak untuk menampung kerabatnya mengungsi,” jelasnya.

Agung Alit Adiatmika mengatakan, para pengungsi dari Karangasem sudah mulai berdatangan sejak Rabu (20/9) lalu. Kemungkinan akan terus bertambah seiring aktivitas Gunung Agung yang masih berstatus Awas. Pasca kedatangan pengungsi di wilayah kecamatan Marga, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan BPBD Tabanan dan dinas terkait, khususnya untuk penyediaan tenda, dapur umum, dan layanan kesehatan. Diakui, respon masyarakat Marga dan sejumlah tokoh serta relawan sangat responsif, bahkan di antaranya mulai banyak berdatangan untuk memberikan bantuan logistik yang dibutuhkan oleh para pengungsi.

Para pengungsi ini juga telah mendapatkan layanan kesehatan dari Puskesmas Marga I, hasilnya hampir semua kondisinya masih baik. Camat Agung Alit Adiatmika menambahkan, di antara pengungsi juga ada balita dan ibu hamil, sedikit lansia. Diharapkan, para pengungsi yang masih tersebar di sejumlah desa mau pindah dan dikumpulkan di posko kecamatan Marga. Terpisah, Ketua PAC PDIP Marga, Putu Eka Putra Nurcahyadi mengaku siap berikan tempat kepada para pengungsi. “Kantor PAC PDIP Marga siap kami jadikan posko,” tandasnya.

Salah seorang pengungsi, Ni Nyoman Mertana mengaku enggan diajak mengungsi oleh suamonya, Wayan Selamet. Ia mengaku siap meneria kondisi apapun di desanya. Karena terus didesak oleh suami dan keluarganya untuk mengungsi, ia pun dengan berat hati meninggalkan desa kelahirannya. Ia mengaku waswas karena karena setiap saat yterjadi gempa. “Tak bisa tidur dengan nyenyak. Kebanyakan warga tidur di bawah pohon karena ketakutan di dalam rumah,” ujarnya. Mertana berharap, kondisi segera membaik dan bisa kembali ke desa. *k21

Komentar