nusabali

Enam Kandidat Dites Wawancara

  • www.nusabali.com-enam-kandidat-dites-wawancara

Para kandidat bersedia menerima segala keputusan KGB dalam menentukan paket, salah satunya mengutamakan hasil survei KGB.

Proses Penjaringan Cabup-Cawabup Gianyar di KGB  


GIANYAR, NusaBali
Enam figur, terdiri dari dua kandidat Cabup dan empat kandidat Cawabup menjalani tes wawancara. Tes ini terkait kesiapan mereka mengikuti proses penyaringan menjadi paket Cabup-Cawabup di Koalisi Gianyar Bangkit (KGB). Tes melibatkan penguji dari unsur pimpinan partai gabungan KGB berlangsung di sebuah hotel di Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar, Sabtu (16/9) siang.

Dua kandidat Cabup ini, yakni tokoh Puri Saren Kauh (bagian dari Puri Agung Ubud) Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah, dan tokoh Desa Taro, Tegallalang yang Ketua Perindo Gianyar Made Dana.

Sedangkan empat kandidat Cawabup, yakni tokoh Griya Kawan, Kota Gianyar yang Sekda Gianyar (non aktif) Ida Bagus Gaga Adi Saputra alias Gus Gaga, tokoh Puri Anyar Kota Gianyar AA Gde Wisnawa Putra alias Gung Wis, mantan Wakil Bupati Gianyar periode 2003-2008 Dewa Putu Wardana, dan Bendahara Demokrat Gianyar Pande Istri Maharani Prima Dewi alias Gek Rani. Sedangkan tiga kandidat Cawabup yang sebelumnya mendaftar di KGB, yakni kader Gerindra Gianyar Tjokorda Gde Putra Pemayun dan Ni Made Candrayuni, serta kader Demokrat Katut Jata, urung mengikuti penyaringan di KGB.  

Wawancara diawali Gus Gaga, lanjut Cok Ibah, Made Dana, Agung Wisnawa, Dewa Putu Wardana, dan Gek Rani. Gus Gaga minta paling awal karena segera akan menghadiri undangan adat. Selanjutnya, sesuai kesepakatan para kandidat. Dihubungi, Minggu (17/9), juru bicara (jubir) KGB yang juga Ketua DPK PKPI Gianyar, Ngakan Ketut Putra mengatakan, dari hasil tes wawancara tersebut ada beberapa hal penting yang menjadi penekanan KGB kepada para kandidat.

Selanjutnya, penekanan itu menjadi komitmen bersama para kandidat. Antara lain, para kandidat bersedia menerima segala keputusan KGB dalam menentukan paket. Penentuan paket itu, salah satunya mengutamakan hasil survei KGB.

Para kendidat juga bersedia mengikuti aturan main KGB selama penjaringan dan penyaringan cabup-cawabup. Artinya, keputusan KGB tak dapat diganggu gugat. Kandidat yang berhasil menjadi paket calon siap membuat MoU secara permanen dengan partai pendukung, dalam hal ini anggota KGB (Golkar, Gerindra, Demokrat dan PKPI) serta partai lain.

“Terpenting, para kandidat yang terpilih sebagai paket calon bersedia secara bersama-sama mendukung dan memenangkan paket calon dari KGB pada Pilkada Gianyar, 27 Juni 2018. Siapa pun paket yang akan dilawan nanti,” jelas politisi asal Lingkungan Sampiang, Kota Gianyar.

Ngakan Putra menambahkan, dalam tes wawancara terungkap, Cok Ibah selaku kandidat cabup siap ditandemkan dengan kandidat cawabup mana pun. Sepanjang tandem itu merupakan keputusan KGB. Namun kandidat cabup Made Dana hanya siap ditandemkan dengan Dewa Wardana. Karena Made Dana mengaku sudah setahun lebih membentuk Paket Dewa (Made Dana-Dewa Putu Wardana) untuk Pilkada Gianyar 2018. Tambah Ngakan Putra, para kandidat juga bersedia membayar biaya survei kandidat sebesar Rp 27 juta per orang.

Biaya ini paling lambat disetor ke KGB, Senin (18/9). Ngakan Putra menjelaskan, dirinya dan pewawancara dari KGB secara khusus menanyakan kepada Cok Ibah tentang kesiapan sameton Puri Agung Ubud untuk mendukung Cok Ibah, jika diusung oleh KGB. Kata Ngakan Putra, pernyataan ini sangat prinsip bagi KGB jika tokoh Puri Ubud, Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati alias Cok Ace direkomendasi oleh PDIP bertandem dengan Wayan Koster untuk Pilgub Bali.  

Terkait itu, Cok Ibah menyatakan, semeton Puri Agung Ubud siap mendukung dirinya. Karena antara dirinya maju di Pilkada Gianyar dengan Cok Ace (jika benar direkomendasi PDIP), ranahnya berbeda.

Cok Ibah juga menyatakan telah mendapat restu dan dukungan penuh dari Puri Agung Ubud terkait kesiapannya untuk Pilkada Gianyar. Sementara itu, dihubungi, Minggu kemarin, Gus Gaga membenarkan dirinya pertama dites wawancara oleh pentolan KGB. Dalam wawancara itu, dia menyatakan siap berproses di KGB dan tidak keberatan namanya disurvei KGB. “Jika memang saya dipercaya, saya siap mendampingi cabup Cok Ibah dalam Pilkada nanti,” jelasnya.

Terkait kasus pemberhentian dirinya sebagai Sekda Gianyar oleh Bupati Gianyar, Gus Gaga mengaku dirinya masih mendiskusikan dengan para pengacaranya tentang rencana gugatannya terhadap SK Bupati ke PTUN. “Saya juga masih menunggu sikap Mendagri dan Gubernur Bali, karena saya sudah menempuh prosedur administrasi ke semua lembaga terkait,” jelasnya.

Seiring proses penyaringan paket kandidat di KGB, Wakil Ketua KGB Made Arta Rimbawa kini masih menunggu keputusan pimpinan Hanura dan NasDem di Gianyar untuk berkoalisi atau tidak dengan KGB, paling lambat pertengahaan Oktober 2017. Karena KGB membutuhkan dua partai itu memperkuat KGB untuk melawan paket yang diusung PDIP pada Pilkada Gianyar nanti. *lsa

Komentar