nusabali

Dua Pura di Bangbang Disasar Maling

  • www.nusabali.com-dua-pura-di-bangbang-disasar-maling

Pura Dalem Pingit dan Pura Dalem Baleran di Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Bangli, diobrak-abrik, Selasa (12/9).

BANGLI, NusaBali
Pratima yang tersimpan di Gedong Penyimpenan ditemukan tergeletak di bawah. Setelah dilakukan pengecekan oleh prajuru dan pemangku setempat, tidak ditemukan pratima atau barang lainya yang hilang. Kasus ini masih dalam penanganan Polsek Tembuku, dan kasus mengarah pada percobaan pencurian.

Informasi yang terhimpun, sekitar pukul 06.00 Wita diketahui warga setempat bahwa gembok di Gedong Penyimpenan dalam kondisi rusak, serta pangangge atau busana ditemukan berserakan.

Bendesa Adat Bangbang I Wayan Suastika, menjelaskan warga hendak bersih-bersih di Pura Dalem Baleran karena akan dilakukan persembahyangan. Ketika itu pratima di Pura Dalem Baleran berupa pis bolong ditemukan di bawah. Sebetulnya pratima tersimpan dalam kotak kayu di Gedong Penyimpenan. “Saya ditelepon warga bahwa ada pencurian, maka saya arahkan untuk melapor ke Polsek,” ungkapnya.

Mendapati hal tersebut, warga bergegas mengarah ke Pura Dalem Pingit, khawatir terjadi hal serupa. Setelah dicek, gembok Gedong Penyimpenan juga rusak dan pratima berupa batu juga ditemukan di bawah. Busana di Bale Peselang juga diacak-acak. “Kondisi lebih parah dari Dalem Baleran. Tapi syukurnya tidak ada yang hilang. Genta yang tersimpan rapi di bale peselang juga diturunkan. Tidak ada barang yang diambil,” imbuh Wayan Suastika.

Diperkirakan apa yang diinginkan pelaku tidak ada di pura, sehingga tidak ada barang yang diambil. “Mungkin niatnya nyari emas, tapi di sini pratima tidak ada emasnya,” ucapnya.

Setelah dilakukan olah TKP dan identifikasi, seluruh barang disimpan kembali. Untuk proses lebih lanjut, prajuru, paiketan pemangku, serta krama akan melaksanakan paruman, Selasa malam. “Kami akan paruman dulu bagaimana langkah ke depan, termasuk meminta petunjuk sulinggih untuk upacaranya,” jelasnya.

Wayan Suastika mengakui selama ini di Desa Bangbang dilaksanakan pakemitan di Pura Dalem Baleran, Pura Dalem Pingit, Pura Puser Tasik, serta Pura Bale Agung. Hanya saja dari satu bulan lalu pakemitan tidak berlangung. Kemudian kondisi lengah, dimanfaatkan oknum tidak bertanggungjawab. “Hanya di Pura Puser Tasik ada pakemitan, selain memang jero mangku yang selalu ada di pura karena Pura Pusar Tasik menjadi salah satu situs purbakala. Yang lainnya, dari satu bulan ini tidak berlangsung pakemitannya,” bebernya.

Sementara itu, pangempon di Pura Dalem Pingit 670 kepala keluarga (KK) yang tersebar di empat banjar, yakni Banjar Bangbang Kaja, Bangbang Kangin, Bangbang Kelod, serta Bangbang Kawan. Dari keempat banjar ini, dibagi pakemitan setiap harinya. Setelah kejadian ini diupayakan pakemitan bisa dibangkitkan kembali.

“Sebelumnya wilayah tetangga juga disasar maling, pratima dicuri, karena itu kami rutin laksanakan pakemitan. Sayangnya satu bulan ini berhenti,” ungkap Suastika.

Kapolsek Tembuku AKP I Gede Sunjaya Wirya saat dikonfirmasi mengatakan dari hasil identifikasi ditemukan sidik jari. Untuk itu pihaknya masih melakukan pendalaman. “Kasus masih dalam lidik, meski tidak ada barang yang hilang, namun kami upayakan untuk mengungkap kasus ini,” tuturnya.

Disinggung soal kemungkinan orang gila yang melakukan perusakan, AKP Sunjaya menyampaikan bahwa di desa setempat tidak ada orang mengidap gangguan jiwa. “Kasus mengarah percobaan pencurian, melihat juga dari gembok yang dicongkel,” imbuhnya. *e

Komentar