nusabali

Rehab SDN 3 Getakan Dipertanyakan

  • www.nusabali.com-rehab-sdn-3-getakan-dipertanyakan

Rehab atap gedung SDN 3 di Desa Getakan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, menjadi sorotan orangtua siswa.

SEMARAPURA, NusaBali
Karena, setelah dua bulan pembongkaran atap, hingga kini belum ada tindak lanjut pengerjaan. Akibatnya, orangtua siswa SDN itu memposting bangunan yang sudah terbongkar itu di medsos facebook. Dalam postingan atas akun Ariani Santiasa itu, berisi beberapa foto dan plang proyek. “Yth bapak, ibuk, yang bertugas dbidang pendidikan kami dari masyarakat dan orang orang tua murid, mau bertanya tentang sekolah ini. Sampai kapan sekolah kami tetap seperti gambar ini,” tulis Ariani Santiasa, pada Jumat (1/9) sekitar pukul 20.27 Wita.

Pihaknya mempertanyakan, sekolah tersebut sudah dibongkar sejak dua bulan lalu. namun sampai saat ini tidak ada penggarap. “Kami minta tolong sebagai orang tua murid harus berbuat apa, agar kami tidak salah melangkah,” tanya Santiasa.

Pantauan di SD itu, nampak atap bangunan sekolah sudah terbongkar. Pada papan nama proyek tercantum, alokasi dana bersumber dari APBD-Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2017. Kegiatannya, rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah. Pelaksana proyek dari panitia pembangunan SDN 3 Getakan, volume kagiatan 283,51 meter persegi. Masa pengerjaan 90 hari, 19 Juli-15 Oktober 2017, dengan anggaran Rp 274 juta.

Ketua Komite SDN 3 Getakan Ni Wayan Suwitri mengatakan, pembongkaran ini sudah dilakukan sekitar sebulan lalu. Sehingga 80 siswa SDN 3 Getakan untuk sementara belajar di SD Satu Atap (Satap) Getakan. “Di SD Satap ini ada tiga ruangan untuk SDN 3 Getakan, inilah yang dipakai belajar dan ruangannya di sekat-sekat,” ujarnya, Minggu (3/9).

Rebah yang belum dikerjakan pasca dibongkar, kata dia, karena pihak sekolah dan komite minta ada pembuatan ring beton agar kuat. Hal ini sedang dibicarakan dengan pihak pekerja proyek. “Lebih baik sedikit terlambat pengerjaannya, daripada begitu dinaikkan nanti jebol, kasihan juga anak-anak karena menyangkut keselamatan,” katanya. Proyek tersebut untuk perbaikan atap pada 3 ruang kelas, 1 ruang guru, dan 6 toilet.

Pengawas proyek Komang Mahayana membantah proyek ini disebut mangkrak. Karena material baja maupun genteng sudah datang. Namun pihaknya masih menyiapkan ring beton. Kemungkinan pengerjaan akan dimulai Selasa (5/9), sembari menunggu tukang atap baja. *wa

Komentar