nusabali

KESEHATAN : Kebutaan oleh karena Katarak

  • www.nusabali.com-kesehatan-kebutaan-oleh-karena-katarak

Katarak merupakan penyakit mata tersering yang sebagian besar diderita oleh orang tua.

Walaupun penyakit ini rata-rata menyerang orang tua, katarak juga bisa menyerang anak–anak sejak lahir. Masalah ini disebabkan oleh kelainan perkembangan pada masa janinnya. Katarak merupakan penyakit mata tersering yang bisa menyebabkan kebutaan pada mata.

Di Indonesia hasil survei kebutaan dengan menggunakan metode Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) yang baru dilakukan di tiga provinsi (NTB, Jabar dan Sulsel)  tahun 2013 -2014 didapatkan prevalensi kebutaan pada masyarakat usia > 50 tahun rata-rata di 3 provinsi tersebut  adalah 3,2 % dengan penyebab utama adalah katarak (71%).

Diperkirakan setiap tahun kasus baru buta katarak akan selalu bertambah sebesar 0,1% dari jumlah penduduk atau kira-kira 250.000 orang/tahun. Sementara itu kemampuan kita untuk melakukan operasi katarak setiap tahun diperkirakan baru mencapai 180.000/tahun sehingga setiap tahun selalu bertambah backlog katarak sebesar lebih kurang 70.000. Penyakit ini menyebabkan pengeruhan pada lensa mata.

Proses pengeruhan lensa merupakan hal yang wajar pada orang tua, karena semakin bertambahnya umur semakin bertambahnya jumlah kekeruhan lensa pada mata dan apabila penyakit ini tidak diobati dengan baik, maka akan menyebabkan kebutaan. Selain faktor umur, ada faktor lain yang mempercepat terjadinya pengeruhan lensa, seperti penyakit diabetes melitus, penggunaan obat alergi yang terlalu sering, kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, terlalu sering terpajan sinar matahari dan trauma (kecelakaan).

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini bisa berupa penglihatan kabur atau berawan, warna terlihat samar, terlihatnya halo (lingkaran yg terbentuk saat melihat cahaya), penglihatan yang buruk pada malam, penglihatan ganda atau lebih di satu objek, perubahan tajam penglihatan pada kacamata atau lensa kontak. Katarak bisa dibagi beberapa jenis, pertama katarak sekunder.

Katarak sekunder timbul setelah pasien dilakukan operasi mata seperti operasi glaucoma (peningkatan tekanan bola mata) dan pada orang yang memiliki penyakit lain seperti diabetes mellitus. Kedua, traumatic cataract merupakan katarak yg disebabkan oleh kecelakaan pada mata dan biasanya terjadi 1 tahun setelah kecelakaan terjadi. Yang ketiga adalah congenital cataract, beberapa bayi terlahir dengan katarak atau berkembang pada masa kanak-kanak. Keempat adalah radiation cataract, katarak jenis ini biasanya terjadi karena pajanan dari beberapa jenis radiasi. Beberapa pemeriksaan dilakukan untuk menegakkan diagnosis katarak bisa dilakukan oleh dokter umum dan lebih lanjut lagi oleh dokter mata. Tindakan operasi adalah satu-satunya jalan untuk mengatasi penyakit ini. Obat–obatan hanya digunakan untuk memperlambat proses pengeruhan pada lensa, bukan untuk mengobati.

Katarak senilis adalah kekeruhan lensa yang terjadi pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun. Katarak senilis ini merupakan katarak yang paling banyak dijumpai di masyarakat. Dengan bertambahnya umur seseorang maka angka kebutaan yang disebabkan oleh katarak, terutama katarak senilis menempati urutan teratas.

Angka kebutaan oleh karena katarak dapat diturunkan dengan cara operasi katarak yang sudah mengganggu penglihatan dan pekerjaan sehari-harinya. Sayangnya masyarakat masih ada yang takut atau tidak mempunyai biaya untuk melakukan operasi katarak. Yang berakibat adanya backlog (penumpukan buta oleh katarak) setiap tahun.

Apa akibatnya jika katarak tidak dioperasi ?

Mendengar kata operasi seringkali masyarakat takut, apalagi operasi mata. Jika katarak yang sudah mature apalagi sampai yang hipermature tidak dilakukan operasi, akan menyebabkan komplikasi seperti, peradangan bola mata (uveitis), dan tekanan bola mata yang meningkat (glaukoma). Komplikasi ini akan mengakibatkan mata tambah kabur, mata merah, sakit kepala dan sakit berdenyut pada mata (glaukoma akut). Keadaan ini harus memerlukan operasi katarak yang sesegera mungkin.

Saat ini operasi katarak tidak menakutkan lagi, karena adanya kemajuan teknologi operasi katarak dengan melakukan sayatan kecil (satu jahitan/SICS/small incision cataract surgery) ataupun tanpa jahitan (phacoemulsifikasi). Dengan teknik baru ini rasa sakit yang ditakutkan pada pasien dapat diminimalkan dan hasil perbaikan tajam penglihatan lebih baik daripada teknik yang terdahulu.

Pencegahan yang bisa dilakukan untuk memperlambat proses pengeruhan lensa adalah dengan cara memperhatikan kesehatan mata, seperti mengkonsumsi sayuran dan buah–buahan, olahraga yang teratur, membatasi penggunaan obat alergi, stop merokok, mengatur pola tidur yang baik, dan periksakan mata anda secara teratur ke dokter mata atau dokter umum terdekat. Ingat, mata merupakan jendela dunia tanpa mata kita tidak dapat menikmati indahnya dunia ini.*

Oleh : dr. I Made Surya Dinajaya

Komentar