nusabali

Dikeruk Ulang, Pengerjaan Pasar Badung Terlambat

  • www.nusabali.com-dikeruk-ulang-pengerjaan-pasar-badung-terlambat

Pembangunan Pasar Badung di Jalan Gajah Mada Denpasar yang dimulai sejak Sabtu (29/7) lalu, ternyata progres pengerjaannya mengalami keterlambatan karena terkendala pada adanya pengerukan kembali material tanah dan puing-puing pondasi untuk pembangunan basement.

DENPASAR, NusaBali

Hal itu terungkap saat jajaran Komisi III DPRD Kota Denpasar melakukan kunjungan ke lokasi proyek pembangunan Pasar Badung, Kamis (24/8) kemarin. Padahal, Pemerintah Kota Denpasar menargetkan proyek pembangunan tahap pertama Pasar Badung akan selesai pada 22 September 2017 mendatang. Sehingga, akibat dari keterlambatan tersebut dikhawatirkan, pembangunan Pasar Badung tidak akan rampung sesuai target.

Dalam kunjungan para wakil rakyat yang dipimpin ketua Komisi III DPRD Denpasar, Eko Supriadi tersebut, diketahui proyek Pasar Badung mengalami keterlambatan dari target yang ditentukan. "Progres pembangunan Pasar Badung setelah kita tinjau ke lapangan memang mengalami minus 2 persen. Keterlambatan tersebut akibat dari adanya pembongkaran tanah dan pembongkaran pondasi yang tidak tuntas dari pemenang terdahulu. Jadi pemenang tender yang melakukan pembersihan puing bangunan pasca kebakaran ternyata tidak jeli, sehingga masih menyisakan puing-puing. Inilah yang menghambat proses pembangunan," ujar Eko Supriadi.

Mengingat adanya keterlambatan tersebut, politisi PDIP ini mengingatkan agar pelaksana pengerjaan proyek Pasar Badung dapat mengejar target yang telah ditentukan. Namun demikian pihaknya tetap mewanti-wanti agar pengerjaan tetap menjaga kualitas. "Akibat pengerukan kembali tentu akan mempengaruhi progres. Namun demikian, pelaksana proyek harus tetap mengejar target dengan barang tentu tidak mengabaikan kualitas. Kita juga berharap pelaksana proyek untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang ada agar proyek ini tetap bisa rampung sesuai target," ujarnya.

Sementara anggota DPRD Denpasar lainnya, AA Susruta Ngurah Putra lebih menekankan terkait proses droping material proyek Pasar Badung ini. Politisi Partai Demokrat ini menekankan agar proses droping pembangunan Pasar Badung jangan sampai merusak sarana prasarana yang ada di Kota Denpasar. Pihaknya juga meminta  pemerintah mengambil langkah antisipasi agar tidak terjadi kemacetan. "Kami inginkan ada antisipasi terjadinya kerusakan jalan mengingat  bobot material yang akan diangkut tentu sangat berat. Material yang didroping bukan hanya semen, pasir, batu, melainkan juga beton pracetak. Karena ini menyangkut alat berat jangan sampai merusak sarana kita," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar, Wayan Gatra mengakui adanya keterlambatan progres pembangunan Pasar Badung. Dikatakan, progres mengalami minus 2 persen atau sekitar dua minggu. "Tentang progres memang terjadi sedikit perubahan karena adanya galian-galian yang besar di bawah yang tidak diketahui pemborong sebelumnya. Hal Ini sedikit menghambat, sekitar dua minggu. Ini mengacaukan progres yang telah disepakati. Tetapi kami yakin pelaksana akan dikejar setelah ini. Meski ada pengerukan kembali tetapi tidak mengurangi kualitas. Jadi kualitas sama volume pembangunannya juga sama. Saya kira nantinya akan sesuai dengan target," ujarnya.

Terkait dengan adanya kekhawatiran jajaran anggota DPRD Denpasar terkait proses droping yang akan mengganggu kenyamanan lalulintas dan sarana prasarana di Kota Denpasar, pihaknya mengaku telah dikoordinasikan dengan OPD terkait yakni Dinas Perhubunga termasuk kepada pemborong. Namun demikian, pihaknya mengakui pasti akan ada gangguan lalulintas selama proyek berlangsung. "Terkait gangguan  tentu ada, untuk itu dengan kehadiran Komisi III, kami mengharapkan dan minta tolong untuk bisa mensosialisasikan kepada masyarakat karena tentu akan ada akses transportasi masyarakat yang terganggu. Kami minta tolong disosialisasikan agar masyarakat mengerti bagaimana  pentingnya pembangunan Pasar Badung ini," tandasnya.

Seperti diketahui, pembangunan Pasar Badung tahap pertama ini meliputi pembuatan dua lantai basement dan lantai dasar (lantai I) hingga dak. Pola ini dilakukan menindaklanjuti rekomendasi Kementerian Perdagangan, terkait penggunaan dana tugas perbantuan (APBN) sebesar Rp 75 miliar. Sedangkan dana pendampingnya sudah dialokasikan sebesar Rp 15 miliar. Pembangunan Pasar Badung tahap pertama batas waktunya sampai tanggal 22 Desember 2017 akan dilanjutkan dengan pembangunan tahap kedua. Dimana anggaran untuk pembangunan Pasar Badung tahap kedua melalui APBD Kota Denpasar. *cr63

Komentar