nusabali

Pustakawati SMPN 1 Singaraja Juara III Nasional

  • www.nusabali.com-pustakawati-smpn-1-singaraja-juara-iii-nasional

Keberhasilan bertubi-tubi dipersembahkan oleh SMPN 1 Singaraja untuk mengharumkan nama Bali di tingkat nasional.

SINGARAJA, NusaBali
Setelah sukses menyabet juara II Kepala Sekolah terbaik dalam lomba Tata Kelola Sekolah beberapa waktu lalu, keberhasilan juga ditunjukkan oleh pegawainya. Luh Suerni yang tidak lain adalah pustakawati SMPN 1 Singaraja baru saja meraih juara III dalam lomba tenaga perpustakaan berprestasi tingkat nasional, 14-20 Agustus 2017.

Dalam ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tersebut, Suerni berhasil yang mewakili Bali bertemu dengan 10 lawannya dari provinsi lain di Indonesia. Meski jumlah saingannya tidak terlalu banyak karena tidak banyak sekolah yang benar-benar memiliki pustakawan, namun ia mengaku bersaing dengan sangat ketat.

Apalagi, Suerni yang ditemui di sekolahnya, Senin (21/8) kemarin mengatakan baru pertama kali datang ke Jakarta untuk mengikuti lomba di tingkat nasional. Suerni yang sudah malang-melintang mengabdi sebagai staf perpustakaan selama 28 tahun itu pun mengaku sangat grogi ketika akan memberikan pemaparan di hadapan para juri.

“Jadi pas saya akan dapat giliran tampi, rasa groginya tinggi sekali, hingga saya sempat cubit-cubit diri saya untuk segera dapat mengatasi rasa itu dan yang terpenting saya selalu ingat kata-kata motivasi dari kepala sekolah. Dan astungkara dilancarkan,” tuturnya sambil tersipu mengingat kejadian tersebut.

Dalam lomba bergengsi tersebut ia memaparkan sejumlah program kerja sebagai pustakawati yang mengelola perpustakaan yang inovatif. Ibu empat anak ini mengangkat program literasi sekolah di SMPN 1 Singaraja yang memiliki sub program pojok baca di sekitar lingkungan sekolah dan juga di setiap kelasnya. Selain juga program sarisabu (Satu Hari Satu Buku) yang wajib dibawa oleh siswa untuk menunjang program literasi sekolah tersebut.

Bahkan dalam inovasi program literasi sekolah, terutama pada pojok baca yang ada di lima sudut sekolah, ia dan staf perpustakan yang lainnya begitu sibuk mempersiapkan buku dan mengecek serapan membaca siswanya pada saat jam istirahat. Apalagi SMPN 1 Singaraja merupakan satu-satunya sekolah yang menerapkan Pendidikan Penguatan Karakter atau full day school di Bali. Selain itu dalam literasi sekolah yang sudah berkembang di SMPN 1 Singaraja, ia dan staf perpustakaan lainnya harus menyiapkan buku yang berbeda setiap minggunya, yang disesuaikan dengan minat dan permintaan siswanya. 

Meski sudah berjuang maksimal, Suerni pun harus puas di posisi ketiga saat pengumuman yang dilakukan oleh tim juri pada tanggal 19 Agustus lalu.

“Ya saya juga bersyukur dapat meraih juara, artinya sekolah yang telah mempercayakan saya dan mendukung penuh saya tidak kecewa lah,” imbuh dia. Suerni pun harus mengakui keunggulan dari dua lawannya yakni perwakilan SMPN 2 Wangon, Jawa Tengah sebagai Juara I dan SMPN 1 Bantul, Jawa Tengah sebagai Juara II. Dari hasil masukan tim pusat, pengelolaan perpustakaan SMPN 1 Singaraja memang sudah baik. Hanya saja pengelolaan yang kini sudah berbasis IT perlu dimaksimalkan dari segi penguasan oleh tenaga perpustakaannya. Selain juga sarana prasarana perpustakaan yang dinyatakan masih kurang terutama dari segi luas bangunan.

Hal tersebut pun diakui Kepala SMPN 1 Singaraja, Dra Ni Putu Karnadhi MSi, yang mendampingi Suerni saat ditemui di sekolahnya pada Senin (21/8). Menurutnya saat ini ruang perpustakaan SMPN 1 Singaraja berukuran tidak lebih dari 7x5 meter saja. Ruangan tersebut pun dinilai kurang representatif dengan jumlah siswa yang ada.

“Memang kami kembali masih kalah di sarpras kembali. Tetapi dengan rencana perluasan SMPN 1 Singaraja yang sudah disetujui bapak bupati, astungkara nanti akan kami tata ulang khusus untuk perpustakaannya,” kata dia.

Sementara itu ditanya soal penyiapan SDM untuk mengikuti lomba baik, guru, pegawai dan siswa, pihaknya mengaku memiliki program khusus. Setiap tahunnya SMPN 1 Singaraja menyiapkan sejumlah guru, pegawai dan siswa yang sudah diseleksi secara administrasi maupun kesehariannya untuk dikutsertakan dalam lomba. Sehingga ketika ada lomba yang dibuka mereka sudah siap untuk membawa pulang juara.

 “Kami sudah siap dengan orang-orangnya. Tidak hanya siswa, tetapi guru dan pegawai. Sehingga begitu ada lomba sudah siap semua dan tidak ada kata mendadak. Kemarin banyak yang absen di bidang ini karena banyak yang tidak siap,” kata dia. 

Dengan keberhasilan pegawainya ia pun berharap semangat juara di SMPN 1 Singaraja tetap berkibar. Dengan pola pengembangan dan pengelolaan yang dilakukan pihaknya pun yakin dapat mencapai puncak melalui siappun asal dengan pembinaan dan pengelolaan yang tepat. *k23

Komentar