nusabali

Rayakan HUT Ke–72 RI, Warga Manggarai Gelar Tarian Caci

  • www.nusabali.com-rayakan-hut-ke-72-ri-warga-manggarai-gelar-tarian-caci

Masih dalam rangka memeriahkan kemerdekaan Republik Indonesian ke-72, Ikatan Keluarga Manggarai Nusa Dua (IKAMANU) menggelar tarian caci di Lapangan Lagoon, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Minggu (20/8) sore. 

MANGUPURA, NusaBali
Kegiatan yang dihadiri ratusan warga Manggarai ini mempertontonkan tarian caci khas Manggarai sebagai bentuk ucap syukur kemerdekaan RI. Selain itu, kegiatan tersebut untuk mempererat tali silaturahmi sesama warga Manggarai di Bali. 

Ketua IKAMANU Beni Hamu menerangkan, pergelaran tarian khas Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), ini untuk merayakan hari kemerdekaan RI yang ke-72. Menurut dia, sebagai anak bangsa, warga Manggarai yang ada di Bali khususnya kawasan Nusa Dua juga sepatutnya bersyukur atas keberagaman didasari semangat Bhineka Tunggal Ika. “Karena NKRI adalah harga mati buat kita semua tak terkecuali buat warga Manggarai di Nusa Dua, Bali. Kita harus bersyukur atas hari jadi ini dengan menampilkan tarian khas kita,” bebernya di sela-sela kegiatan yang dimulai pukul 11.00 hingga pukul 16.00 Wita, kemarin

Dikatakannya, selain ucapan syukur atas kemerdekaan RI, pergelaran tarian caci ini juga untuk mempersatukan warga Manggarai khususnya yang berada di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung. Dengan dipersatukan dalam tarian caci ini, diharapkan warga dapat dikoordinasi dengan mudah serta mulai membangun paguyuban yang terstruktur untuk memudahkan komunikasi apabila ada hal-hal yang harus diinformasikan. Selain itu, lanjut Beni Hamu, kegiatan ini juga untuk memuaskan kerinduan warga Manggarai akan tarian khas daerahnya. Sepatutnya warga Manggarai tetap melestarikan warisan budaya meski berada di perantauan. “Tarian caci ini merupakan tarian kebesaran dari Manggarai, dan harus dijaga oleh semua warga Manggarai tak terkecuali yang ada di rantau. Tentunya harapan kita agar tidak melupakan adat dan budaya sebagai mana tagline Manggarai ‘neka oke kuni agu kalo (jangan lupa tanah kelahiran/tanah tumpah darah)’,” ungkapnya.

Diakuinya, kegiatan  ini akan dijadikan agenda rutin setiap tahun. “Ini yang harus kita jaga ke depannya (kerjasama, koordinasi, dan komunikasi). Kita akan menggelar kegiatan ini sebagai kegiatan tahunan,” kata Beni Hamu. *dar

Komentar