nusabali

Cok Ibah cs Urunan Membiayai Survei

  • www.nusabali.com-cok-ibah-cs-urunan-membiayai-survei

Pasca ditutupnya pendaftaran kandidat Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawbup) Gianyar untuk Pilkada 2018, jajaran Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) yang beranggotakan Golkar-Demokrat-Gerindra-PKPI menggelar rapat khusus, Sabtu (19/8) malam.

KGB Rapatkan Bakal Cabup-Cawabup


GIANYAR, NusaBali
Rapat yang digelar di sebuah hotel kawasan wisata Ubud, Gianyar tersebut untuk membahas tindak lanjut 8 kandidat yang resmi nyalon di KGB. Seluruh bakal Cabup-Cawabup sepakat urunan membiayai survei kandidat.

Rapat malam itu dipimpin langsung Ketua KGB yang notabene Ketua DPC Demokrat Gianyar, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara, didampingi Wakil Ketua KGB Made Arta Rimbawa (Ketua DPC Gerindra Gianyar, serta perwakilan dari Golkar dan PKPI. Seluruh 8 kandidat yang nyalon di KGB untuk Pilkada Gianyar 2018 juga hadir dalam rapat tersebut.

Tiga (3) dari mereka mendaftar di posisi Cabup Gianyar, yakni Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah (politisi senior Golkar asal Puri Agung Ubud yang kini anggota DPRD Bali Dapil Gianyar), Tjokorda Gde Putra Pemayun (politisi Gerindra asal Puri Pejeng, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar), dan I Made Dana (politisi asal Desa Taro, Kecamatan Tegallalang yang kini Ketua DPC Perindo Gianyar).

Sedangkan 5 kandidat lagi mendaftar di posisi Cawabup, yakni Pande Istri Maharani Primadewi alias Gek Rani (Srikandi Politik asal Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar yang kini Bendahara DPC Demokrat Gianyar), I Ketut Jata (politisi asal Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar yang kini Wakil Ketua DPRD Gianyar dari Fraksi Demokrat), AA Gede Waisnawa Putra (politisi NasDem asal Puri Anyar Sa-raswati, Kota Gianyar), Ni Made Candrayani (politisi Gerindra asal Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Gianyar), dan Dewa Putu Wardana (mantan politisi PDIP yang Wakil Bupati Gianyar 2003-2008).

Materi pokok yang dibahas dalam rapat malam itu adalah terkait penyusunan progaram kerja KGB ke depan. Rapat diawali sesi memperkenalkan diri masing-masing kandidat. Mereka juga diminta menjelaskkan sekilas tentang biodata, pe-ngalaman bidang organiasi, politik, kerja/usaha, dan lainnya. Usai paparan masing-masing kandidat, dilanjut membahas progran kerja KGB, termasuk persiapan pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan, serta rencana survei kandidat untuk mengukur elektabilitas.

Ketua KGB Cok Asmara menyebutkan, rapat dengan 8 kandidat malam itu digelar salah satunya untuk menyatukan visi. ‘’Ya, kami harus pertemukan mereka (para kandidat), biar satu visi untuk persiapan Pilkada Gianyar 2018 nanti. Kami ajak para mereka ikut merancang kegiatan KGB ke depan,” jelas politisi asal Puri Kantor Ubud (bagian dari Puri Agung Ubud) yang juga Ketua DPC Demokrat Gianyar ini saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (20/8).

Cok Asmara menjelaskan, rapat tersebut sekaligus bertujuan untuk mendekatkan jajaran KGB dengan para kandidat Cabup-Cawabup Gianyar yang melamar, serta saling mengenal lebih dalam antar kandidat. Menurut Cok Asmara, dalam rapat malam itu pihaknya menjelaskan bahwa KGB akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan. Selanjutnya, KGB akan menggelar survei kandidat.

“Untuk memastikan jadwal dua kegiatan penting itu, kami akan rapatkan kembali para pendaftar ini tanggal 25 Agustus 2017 nanti,’’ jelas Cok Asmara yang juga anggota Fraksi Demokrat DPRD Bali Dapil Gianyar dua kali periode.

Beberapa kandidat, kata Cok Asmara, menginginkan agar survei dilakukan oleh le-mbaga independen. Harapannya, agar hasil survei kandidat nanti tidak subjektif alias hasil konspirasi elite politik tertentu. Survei kandidat nantinya akan digelar awal September 2017 depan. Semua peserta rapat setuju survei kandidat melibatkan LSI (Lembaga Suvei Indonesia).

Selain elektabilitas kandidat secara personal, juga akan dilakukan survei untuk pasangan calon (Cabup-Cawabup). Untuk survei pasangan calon, kata Cok Asmara, KGB akan memaketkan Cok Ibah dan Made Dana dengan masing-masing kandidat Cawabup.

Menurut Cok Asmara, biaya survei kandidat kisaran Rp 150 juta. Nantinya, biaya survei akan ditanggung oleh para kandidat. Hanya saja, belum ada kepastian, apakah biaya itu akan dibagi merata oleh kandidat, atau besarnya disesuaikan dengan posisi yang dilamar (Cabup atau Cawabup).

Cok Asmara mengatakan, tokoh asal Griya Kawan, Kota Gianyar yang kini Sekda Gianyar non aktif, IB Gaga Adi Saputra alia Gus Gaga, juga akan ikut disurvei di posisi cawabup, baik perseorangan maupun dipaketkan dengan Cok Ibah dan Made Dana. Pertimbangannya, meski tidak melamar, banyak aspirasi yang berkambang bahwa Gus Gaga layak diikutkan dalam survei. Jika siap disurvei, Gus Gaga juga akan dijajaki untuk ikut urunan biaya survei tersebut.

Dihubungi NusaBali secara terpisah, Minggu kemarin, Gus Gaga menyatakan mempersilakan KGB untuk mengikutkan dirinya dalam survei kandidat. Sebab, siapa pun boleh melakukan survei, sepanjang hasilnya tidak mengikat. “Soal ikut dimintai biaya, saya mungkin akan ikut nyumbang,” janji Gus Gaga. *lsa

Komentar