nusabali

Aktivis Anak Minta Penyebar Video Ikut Diproses

  • www.nusabali.com-aktivis-anak-minta-penyebar-video-ikut-diproses

Kasus penganiayaan bayi berinisial J yang dilakukan ibu kandungnya kembali memanas.

Penganiayaan Bayi J oleh Ibu Kandungnya

DENPASAR, NusaBali
Setelah menetapkan ibu kandung bayi berinisial MD sebagai tersangka, aktivis anak mendesak kepolisian ikut memroses penyebar video ke media sosial.  

Video yang tersebar di medsos ini diduga disebarkan oleh pihak Yayasan Metta Mama dan Maggha yang selama ini ditugaskan merawat bayi J. Video ini diduga didapat dari ayah kandung bayi J yang kini berada di negaranya, Austria dan disebarluaskan pihak yayasan melalui medsos. Aktivis anak,  Siti Sapurah alias Ipung mengatakan polisi seharusnya memroses semua yang terlibat dalam perkara ini. 

Bukan hanya pelaku penganiayaan yaitu ibu korban, namun pihak yang menyebarkan video penganiayaan bayi J ke medsos juga harus diproses.  “Sudah jelas aturannya. Dalam undang-undang IT juga dijelaskan menyebarkan konten kekerasan apalagi menyangkut anak-anak bisa dipidana,” jelas Ipung, Jumat (18/8).

Ditegaskannya, penyidik juga harus mendalami motif pihak-pihak yang menyebarkan video tersebut. Apalagi diduga ada motif lain dari pihak penyebar video karena tersebar kabar ayah kandung bayi J tiap bulan mengirim sejumlah uang untuk bayi J. “Harus didalami semua motif penyebaran video di medsos ini. Kalaupun ini masalah hukum kan tidak harus disebar di medsos,  bisa langsung dilaporkan ke polisi saja,” tegasnya. Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait desakan aktivis anak tersebut. Direskrimum Polda Bali, Kombes Sang Made Mahendra yang dikonfirmasi belum memberikan jawaban. 

Disebutkan, tindakan sadis MD yang menyiksa bayinya diduga dikarenakan kesal dengan pacarnya asal Austria, Otmar Daniel Adelsberger, 55, yang juga merupakan ayah dari bayi malang tersebut. Karena marah, MD asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini lalu melakukan tindak kekerasan terhadap bayi berinisial J dan direkam dengan kamera handphone. Video itu lalu dikirimkan ke pacarnya yang ada di Austria. “Dia kesal karena ditinggal Otmar yang kembali ke negaranya,” jelas sumber yang enggan disebutkan namanya ini.  

Ada tiga video yang diunggah berdurasi 01:05 menit, 01:18 menit, dan 00:39 detik. Dalam video pertama, memperlihatkan seorang wanita yang sedang memandikan anaknya dengan cara tidak wajar. Bayi malang yang dalam kondisi setengah telanjang terlihat diseret ke kamar mandi lalu disiram air.

Selanjutnya, orang yang diduga ibu kandung bayi menyiramkan sabun cuci piring ke badan anak sambil terus berkata ‘this is drama’ berulang-ulang. Bayi yang terus menangis ini lalu disiram air dengan menggunakan gayung berulang-ulang. Dengan kakinya, orang tersebut menggosok badan bayi sambil sesekali menginjak-injak kepalanya.

Sementara dalam video kedua, terlihat bayi yang telanjang sedang merangkak tiba-tiba ditarik sambil dipukul bagian pantatnya. Setelah menangis, bayi tersebut diangkat dan dipukul berulang-ulang dengan popok. Dalam satu adegan, bayi ini sempat hampir dibanting oleh pelaku yang memiliki ciri-ciri berkulit hitam dan rambut pendek. Sementara dalam video ketiga terlihat pelaku dengan geram memukul wajah bayi berulang-ulang. Meski sang bayi menangis, ia tetap mencubit dan kembali memukul bayi berulang-ulang. *rez

Komentar