nusabali

Pameran 100 Kartun 'NKRI Harga Mati'

  • www.nusabali.com-pameran-100-kartun-nkri-harga-mati

Pameran ini digelar untuk membangkitkan semangat masyarakat terhadap kebhinekaan dan memahami situasi negeri melalui kartun dan karikatur

DENPASAR, NusaBali
Kemerdekaan Republik Indonesia tidak hanya menjadi sukacita masyarakat, tetapi juga dirasakan para kartunis. Lewat goresan tangan, mereka ikut mengamati perkembangan negeri, termasuk menyampaikan kritik sosial. Tahun ini, para kartunis seantero Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Kartun Indonesia (Pakarti) bersama Bogbog Bali Cartoon ikut memeriahkan HUT ke-72 Kemerdekaan RI lewat pameran kartun dan karikatur yang akan digelar di Plaza Renon, Denpasar, selama tiga hari mulai Minggu (20/8) hingga 22 Agustus 2017.

Ketua Panitia Penyelenggara, Jango Pramartha mengatakan, seni kartun juga memiliki kekuatan tersendiri. Kesenian visual yang satu ini memang memiliki ruang spesifikasi tersendiri di masyarakat. Dalam menikmatinya, perpaduan estetika dan etika wajib dimiliki oleh seorang seniman sebelum mereka berhak menyandang gelar kartunis atau karikaturis. Kalau tidak, dunia bisa berguncang.

Itulah sebabnya, pameran kartun yang baru pertama kali digelar ini melibatkan sebanyak 61 kartunis se-antero Indonesia dipilih dengan proses seleksi yang sangat ketat. “Terdapat 100 karya dari 61 kartunis yang akan ditampilkan saat pameran nanti. Karya-karya ini kami seleksi dengan ketat sekali, karena kami tidak menginginkan karya ini nantinya jadi masalah. Sebab dualisme kita sebagai bangsa, bagi saya banyak sekali hal yang sensitif di negeri ini,” ungkap Jango ini saat jumpa media di Mangsi Coffe, Jalan Merdeka, Denpasar, Jumat (18/8).

Pengisi rubrik ‘KartuNusa’ di Hari Umum NusaBali ini menambahkan, pameran kartun bertajuk ‘NKRI Harga Mati’ dilakukan untuk membangkitkan semangat masyarakat terhadap kebhinekaan dan memahami situasi negeri melalui kartun dan karikatur. Seperti diketahui, belakangan ini muncul kelompok-kelompok tertentu yang ingin memaksakan kehendak mengubah ideologi Pancasila. Bagi Jango dan kartunis lainnya, ini bukanlah ancaman yang bisa dianggap ringan, namun justru pelan-pelan bagaikan virus yang harus segera dilemahkan dan bahkan harus dihabisi.

“Pameran ini diharapkan memberikan pembelajaran politik dan sosial yang bagus kepada masyarakat. Karena nanti pameran akan lebih banyak ditampilkan kartun politik, disamping kartun humor dan karikatur. Bahasa kartun adalah literasi visual yang paling efektif dalam menyampaikan sebuah pesan,” kata kartunis asal Denpasar ini.

“Kartun itu adalah sebuah singkatan dari sebuah peristiwa, yang dibuat sangat simpel. Tapi, itu membutuhkan kecerdasan tersendiri dalam mengungkapkan gagasannya. Ada kode etik kartun, karena salah mengungkapkan kartun itu bisa membuat fatal. Maka dari itu kartun diapit oleh dua rel, yaitu etika dan estetika,” imbuhnya.

Pameran kartun yang diselenggarakan selama tiga hari ini diharapkan nantinya bisa dikunjungi oleh masyarakat luas dan ikut mengamati kondisi negeri lewat kartun.
\Sejumlah kartunis ternama Indonesia, seperti GM Sudarta (Om Pasikom), Dwi Koendoro, Leak Koestiya, Jitet Kustana, Pramono serta kartunis-kartunis bertalenta lainnya akan meramaikan pameran kartun ini. Tidak hanya pameran, selama tiga hari akan digelar kegiatan-kegiatan menarik seperti lomba mewarnai dan menggambar untuk anak-anak, workshop kartun, dialog kebhinekaan, serta beberapa acara hiburan. *in

Komentar