nusabali

Didaulat Ajari Bahasa Bali, Kadek Natalia Juga Harus Potong Rambut

  • www.nusabali.com-didaulat-ajari-bahasa-bali-kadek-natalia-juga-harus-potong-rambut

Kadek Natalia Maharani sempat kaget dengan penampilan barunya, karena seumur-umur siswi SMAN 1 Pekutatan, Jembrana ini belum pernah berambut pendek. Dia selalu berambut panjang, bahkan sempat sampai sepaha

Dua Anggota Paskibraka 2017 dari Bali Jalani Penggemblengan Ala Militer di Cibubur

JAKARTA, NusaBali
Dua siswa-siswi terbaik utusan Provinsi Bali, I Komang Aji Tegak Sidiman, 17 (SMKN Bali Mandara Buleleng) dan Ni Kadek Natalia Maharani, 16 (SMAN 1 Pekutatan, Jembrana), tengah nenjalani penggemblengan sebagai Pasukan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2017. Selama menjalani penggemblengan ala militer sejak 25 Juli 2017 lalu, banyak pengalaman menarik yang mereka rasakan. Kadek Natalia Maharani, misalnya, didaulat rekan-rekannya dari daerah lain untuk mengajari bahasa Bali.

Camp pelatihan Paskibraka 2017, seperti biasa, digelar di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP-PON) Cibubur, Jakarta Timur. Dua wakil Bali berada di camp pelatihan bersama 66 siswa-siswi terbaik SMA dari 33 provinsi lainnya se-Indonesia.

Selama Hampir tiga pekan penggemblengan do PP-PON Cibubur, duet Komang Aji Tegak Sidiman dan Kadek Natalia Maharani menjalani berbagai kegiatan. Beragam kegiatan itu menyangkut persiapan untuk mengemban tugas kenegaraan dalam upacara ‘Detik-detik HUT ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI’ di Istana Merdeka Jakarta, 17 agustus 2017 mendatang.

Kadek Natalia Maharani mengaku banyak pengalaman berkesan yang dirasakan selama berada di PP-PON Cibbubur. Salah satunya, diminta anggota Paskibraka dari daerah lainnya mengajali bahasa Bali ketika waktu senggang. Natalia pun dengan senang hati mengajari mereka.

Ada pula anggota Paskibraka yang guyon dengan menanyakan apa bahasa Bali-nya ‘cantik sekali’? “Yang bertanya seperti itu umumnya teman-teman pria,” cerita Natalia saat ditemui NusaBali di sela-sela karantina Paskibraka di PP-PON Cibubur, Minggu (6/8) lalu. “Saya, katakan bahasa Bali-nya cantik banget adalah ‘jegeg gati’,” lanjut siswi SMAN 1 Pekutaran kelahiran Banjar Arca Baler Setra, Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, 24 Desember 2001 ini.

Selain mengajari rekan-rekannya bahasa Bali, pengalaman cukup mengesankan bagi Natalia adalah saat mendapat pelajaran tata rias oleh salah satu brand ternama di tanah air. Maklum, Natalia merupakan sosok gadis yang jarang berdandan. Nah, ketika menjalani karantina Paskibraka, dirinya mau tidak mau harus ikut mendapat pelatihan tata rias.

“Ada kesulitan ketika belajar dandan, terutama menggunakan eye linier. Namun, pengetahuannya saya mengenai tata rias jadi bertambah, terutama soal make up. Saya jadi tahu bahwa memakai lisptik harus tebal,” papar Natalia.

Natalia mengisahkan, sebelum belajar tata rias, anggota Paskibraka mengikuti out bond terlebih dulu. Usai pelajaran tata rias, anggota Paskibraka khusus putri menjalani potong rambut. Karena ini wajib, anggota Paskibraka yang memiliki rambut panjang pun harus merelakan mahkotanya dipotong seleher, agar terlihat seragam semua.

Pasca potong rambut, penampilan mereka tentu saja jadi berbeda dari sebelumnya, termasuk Natalia. Dan, Natalia yang bercita-cita menjadi polisi sempat kaget juga dengan penampilan barunya. Sebab, seumur-umur, baru kali ini Natalia berambut pendek. Sebelumnya, gadis dengan postur tinggi badan 170 cm dan berat 60 kg ini selalu berambut panjang.

“Rambut saya biasa panjang, bahkan pernah sampai sepaha. Di sini saya sekarang harus berambut pendek. Ya, saya harus merelakan rambut panjangku dipotong,” jelas putri dari pasangan I Putu Kandra Yasa dan Ni Made Sujani ini. Natalia mengatakan, sejak potong rambut, anggota Paskibraka rutin mengikuti materi pembekalan di camp pelatihan sampai malam hari.

Khusus untuk latihan baris berbaris, mereka sudah harus disp di lapangan pagi pukul 07.00 WIB. Latihan baris berbaris ini dibagi dalam dua tim, di mana Natalia masuk Tim A. Berbagai posisi telah dicoba Natalia dalam Paskibraka, baik Pasukan 8 maupun Pasukan 17. Natalia juga sempat menjajal peran sebagai pembawa baki bendera.

Menurut Natalia, penentuan posisi anggota Paskibraka nantinya baru akan dilakukan instruktur pada hari H ‘Detik-detik HUT ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI’, 17 Agustus 2017 nanti, di Istana Merdeka Jakarta. Natalia sangat berharap bisa dapat posisi sebagai pembawa baki bendera, yang diidam-idamkan semua anggota Paskibraka. “Semoga saya bisa terpilih membawa baki bendera,” katanya.

Kadek Natalia Maharani sendiri lolos ke Paskibraka Nasional 2017, setelah memenangi seleksi tingkat provinsi yang digelar Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Bali di Makorem 163/Wirasatya, Jalan PB Sudirman Denpasar, 17-19 Mei 2017 lalu. Kala itu, Natalia meraih rating tertinggi klompok putri dengan nilai 769,2. Natalia menyisihkan 44 peserta putri lainnya dari 9 kabupaten/kota se-Bali---di mana tiap-tiap daerah mengirim 10 peserta (5 pasangan).

Sebagai jawara seleksi kelompok putri tingkat provinsi, Natalia berhak mewakili Bali dalam ‘Upacara Detik-detik HUT ke-72 Kemerdekaan RI’ di Istana Merdeka Jakarta, 17 Agustus 2017 depan, bersama I Komang Aji Tegak Sidiman yang jawara kelompok putra. Sedangkan peraih nilai tertinggi kedua untuk kelompok putra dan putri dalam selekai tingkat provinsi, diplot menjadi cadangan Paskibraka Nasional 2017 dari Bali.

Natalia sangat bersyukur bisa lolos ke Paskibraka Nasional 2017. Terlebih, persaingan saat seleksi tingkat provinsi sangat ketat. “Saya hampir tidak percaya bisa lolos ke tingkat nasional, karena persaingan ketat. Jadi, senang sekali rasanya bisa mewakili Bali di sini,” papar Natalia. *k22

Komentar