nusabali

Kakak Adik Digigit Anjing Positif Rabies

  • www.nusabali.com-kakak-adik-digigit-anjing-positif-rabies

Hanya berselang sebulan pasca vaksinasi massal yang menyasar 54.271ekor anjing di wilayah Gianyar, justru muncul kasus dua orang digigit anjing rabies yang sama.

GIANYAR, NusaBali

Korbannya adalah I Made Murjana alias Pak Ketut, 47, dan Ni Ketut Jani, 43, kakak adik yang tinggal di Banjar/Desa Keliki, Kecamatan Tegallalang, Gianyar.

Insiden digigit anjing rabies yang menimpa kakak adik Made Murjana dan Ketut Jani ini terjadi di pekarangan rumahnya, Sabtu (5/8) pagi. Mereka digigit anjing yang sama milik tetangganya, I Ketut Punduh. Awalnya, si bungsu Ketut Jani yang digigit anjing rabies tersebut di halaman rumahnya, Sabtu pagi sekitar pukul 07.00 Wita.

Ditemui NusaBali di kediamannya di Desa Keliki, Selasa (8/8), korban Made Murjana mengisahkan, anjing milik tetangga tersebut tiba-tiba mengamuk tanpa sebab di halaman rumah. Akibatnya, adik kandung Made Murjana, Ni Ketut Jani, yang sedang menyapu halaman rumah tergigit. Padahal, perempuan berusia 43 tahun ini tidak menyentuh sedikit pun anjing tersebut.

Pergulatan pun terjadi antara korban Ketut Jani dengan anjing yang kemudian diketahui positif rabies tersebut. Korban Ketut Jani luka berdarah di betis kiri dan tangan kiri. “Adik saya (Ketut Jani) berteriak minta tolong hingga membangunkan seisi rumah. Saya pun berusaha mengusir anjing yang barusan mengigit adik saya itu akan keluar rumah,” kenang Made Murjana.

Setelah adiknya digigit anjing rabies, Murjana langsung ke rumah tetanganya, Ketut Punduh, untuk mengabari bahwa anjingnya telah makan korban. Sayangnya, Murjana baru sampai di pintu masuk rumah Ketut Punduh ketika dia langsung disambut anjing yang sama. Anjing tersebut menerjang naik ke tubuh Murjana, hingga pria berusia 47 tahun ini tergigit di bagian hidung dan tangan. “Saya sempat berusaha cekik leher anjing itu, tapi nggak mempan,” cerita Murjana, yang sehari-hari berjualan telor.

Menurut Murjana, pemilik anjing yakni Ketut Punduh langsung bertanggung jawab dengan mengantarkan dia dan adiknya, Ketut Jani, berobat. Pemilik anjing juga membiayai pengobatan dengan memberikan uang Rp 1 juta kepada kakak adik korban anjing rabies ini. “Sempat saya balikin duitnya, karena nggak enak sama tetangga. Ini musibah, tapi Pak Ketut Punduh nggak mau menerima,” katanya.

Anjing milik Ketut Punduh itu  sudah langsung dieliminasi warga sekam-pung pasca menggigit da korban kakak adik, Sabtu lalu. Dari hasil pemeriksaan petugas, anjing tersebut diketahui positif rabies. Selanjutnya, petugas Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Gianyar melakukan eliminasi massal terhadap 20 ekor anjing yang populasinya berada di sekitar Banjar Keliki, Senin (7/8).

Murjana memaparkan, dia dan adiknya telah mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) di Puskesmas Tegallalang. Namun, Murjana yang terluka di bagian hidung hingga kini tidak mendapatkan Serum Anti Rabies (SAR). Padahal, Murjana sudah sempat dilarikan ke RS Ari Canti Desa Mas, Kecamatan Ubud, lanjut ke RS Sanglah-Denpasar. Hingga Selasa kemarin, Murjana dan Ketut Jani hanya rawat jalan. "Tadi pagi (kemarin) tiyang telepon Dinas Kesehatan Provinsi. Katanya, di seluruh Indonesia tidak ada SAR,” keluh Murjana.

Meski kondisinya secara umum baik-baik saja, namun Murjana mengaku mulai merasakan gatal-gatal di bagian pipi dekat hidung yang digigit anjing. Menurut Murjana, luka di hidungnya cukup dalam, hingga harus menerima 7 jaritan. Sedangkan luka di telapak tangannya mendapat 4 jaritan.

Sementara itu, Kadis Pertanian Gianyar, I Made Raka, mengatakan petugas Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan sudah langsung melakukan langkah eliminasi anjing di Desa Keliki, Senin lalu. Ada 20 ekor anjing dalam radius terdekat dengan lokasi kejadian yang dieleminasi hari ini. “Para pemilik anjing sempat tidak mau anjingnya dieliminasi. Padahal, anjing mereka diliarkan. Setelah diyakinkan soal bahaya rabies, mereka akhirnya menyerah,” ungkap Made Raka saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Selasa kemarin.

Menurut Made Raka, sebulan sebelum kasus gigitan anjing rabies di Desa Keliki, pihaknya telah melakukan vaksinasi massal menyasar 75,86 persen dari total populasi anjing di Gianyar yang diestimasi mencapai 72.859 ekor. “Jadi bulan lalu kami sudah vaksin sekitar 55.271 ekor anjing. Dari jumlah tersebut, kemungkinan memang masih ada yang tercecer karena berbagai faktor, terutama tidak kooperatifnya pemilik anjing. Disiapkan vaksinasi di bale banjar, tidak datang. Dicari ke rumahnya, juga tidak ada. Kami serba sulit,” papar Raka. *nvi

Komentar