nusabali

Lovina Diganggu Genangan Limbah

  • www.nusabali.com-lovina-diganggu-genangan-limbah

Limbah diduga dari hotel dan restoran semakin menumpuk lantaran mengalir di drainase mati.

SINGARAJA, NusaBali

Bau tidak sedap, seringkali terbawa oleh angin semilir Pantai Lovina, di kawasan Desa Kalibukbuk, saat berada dan melewati saluran drainase yang ada disana. Bahkan saluran drainase yang lebih mirip dengan kali itu tidak mengalir sampai ke hilir pantai. Hal tersebut menyebabkan air yang tertampung di drainase tersebut menggenang dengan warna hitam dan bau yang menyengat.

Kondisi tersebut pun sempat dikeluhkan oleh sejumlah warga di sana. Diperkirakan air limbah tersebut berasal dari saluran limbah hotel dan restoran yang ada di sekitarnya. Putu Wira salah satu pelaku wisata di Pantai Lovina yang ditemui, Jumat (4/8) kemarin, mengatakan kondisi genangan air di saluran drainase tersebut sudah terjadi sejak lama. Karena airnya tidak mengalir, terus menumpuk di sana dan menimbulkan bau.

“Ini sebenarnya kali mati, tidak mengalir karena tidak ada air yang mengalir dari hulu, sedangkan limbah ini terus ke sini sehingga menumpuk dan menggenang begini,” katanya.

Mengatasi masalah tersebut, Jumat kemarin Dinas Lingkungan Hidup dengan menggandeng Dinas Perumahan, kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) dan Dinas Pariwisata Buleleng langsung melakukan penyedotan air limbah yang menggenang tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Nyoman Genep mengatakan indikasi pencemaran air limbah dari hotel dan restoran sekitarnya akan segera diidentifikasi. Pihaknya juga akan mengajak Perbekel dan Desa Pakraman setempat untuk mengidentifikasi dugaan tersebut dan langsung mengimbau kepada seluruh hotel dan restoran yang ada untuk mengolah limbahnya terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran drainase.

“Untuk sementara solusi cepatnya kami minta bantuan Dinas Perkimta untuk menyedot air limbah. Selanjutnya kami akan lakukan identifikasi slauran hotel dan drainase mana yang mengarah langsung ke drainase ini,” jelas Genep. Ke depannya pihaknya juga mengaku akan membuatkan gorong-gorong, menyambungkan saluran drainase tersebut langsung tembus ke laut.

Dengan catatan, seluruh hotel dan restoran yang selama ini air limbahnya bermuara di drainase tersebut melakukan pengolahan limbah terlebih dahulu. Sehingga tidak ada pencemaran yang terjadi. Mengingat laut Lovina juga merupakan kawasan konservasi terumbu karang.

“Kami juga akan cek juga izin pengolahan lombah yang dimiliki oleh setiap hotel dan restoran. Kalau itu tidak ada kami akan berikan sanksi sesuai dengan prosedur yang berlaku,” tegas Genep. * k23

Komentar