nusabali

Lima Penganiaya Anggota TNI Dibekuk

  • www.nusabali.com-lima-penganiaya-anggota-tni-dibekuk

Setelah buron selama sepekan dengan bersembunyi di kebun dan hutan, akhirnya Casper diringkus Tim Gabungan TNI-AD.

SINGARAJA, NusaBali

Pelaku penganiayaan anggota TNI, Pratu I  Gede Yasa Mataran, 37, warga Lingkungan Lumbanan, Kelurahan/Kecamatan Sukasada di sebuah warung tuak wilayah Banjar Dinas Jembong, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Buleleng yang terjadi Senin (17/7) malam akhirnya terungkap. Bahkan penganiayaan tersebut dilakukan oleh lima orang pelaku. Hal tersebut terungkap setelah tim gabungan TNI-AD, Senin (24/7) kemarin mengamankan otak pelaku Buzaeri alias Casper.

Pelaku utama Casper yang selama ini menjadi buronan polisi dan TNI, berhasil dibekuk tim gabungan di daerah Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng dekat rumahnya pada Senin (24/7) sekitar pukul 10.30 Wita. Menurut Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf Slamet Winarto yang ditemui di kantornya, sebelum penangkapan, tim gabungannya memang sudah melakukan penyanggongan beberapa hari. Bahkan Casper yang merupakan residivis kelas kakap dengan rekor empat kali keluar masuk penjara atas kasus pencurian, pasca kejadian disebut bersembunyi di daerah kebun dan hutan di desanya kurang lebih selama seminggu.

“Sebelumnya tim kami memang sudah melakukan pengintaian, berkoordinasi juga dengan masyarakat sehingga hari ini bisa tertangkap, untuk proses selanjutnya kami akan serahkan kepada pihak kepolisian,” ujar dia.

Bahkan dari hasil penangkapan Casper dan pengakuannya, penganiayaan tersebut dilakukan bersama dengan empat orang temannya. Di antaranya Imam Anwar, 20, pelajar, Wayan Agus Asrom, 30, dan Khoiruman Nawami, 23, yang diamankan pada Jumat (21/7) yang sempat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian sebagai saksi, dan Agus Junaedi, 25, yang baru diamankan pada Senin (24/7) sekitar pukul 16.00 Wita.  Kelima orang pelaku ini pun disebut berasal dari Banjar Dinas Banjar Timur, Desa Pegayaman.

Dalam aksi penganiayaan itu menurut keterangan awal dari Casper terjadi saat korban menanyakan seseorang yang bernama Sofi, yang merupakan pecatan TNI. Saat itu Casper yang datang dengan teman-temannya ke warung tuak Bunga itu mengaku kenal dengan Sofi. Selang beberapa lama kemudian, Casper pergi dan kemudian kembali dengan membawa senjata tajam serupa pedang samurai. Sedangkan dua orang temannya yakni Imam dan Junaedi juga membawa parang.

Dari pengakuan awal yang pertama menebas kepala korban Pratu Yasa adalah Imam dengan menggunakan pedang sehingga mengalami luka robek dengan delapan jaritan. Selanjutnya aksi penganiayaan membabi-buta itu kembali dilakukan oleh Casper dengan menebas bagian dada dan tangan korban. “Sedangkan kejelasan keterlibatan teman-temannya yang lain, apa motifnya masih dalam tahap penyelidikan. Yang jelas tidak ada motif dendam,” kata dia.

Dengan penangkapan satu persatu pelaku penganiyaaan, maka pada Senin (24/7) malam langsung diserahkan ke Mapolres Buleleng untuk ditindak lanjuti dengan barang bukti berupa sebuah pedang dan dua buah parang. *k23

Komentar