nusabali

TI Bali Kritisi KONI Denpasar

  • www.nusabali.com-ti-bali-kritisi-koni-denpasar

Jujur kami Pengprov TI Bali merasa heran, dengan sikap KONI Kota Denpasar. Terutama IB Tony Astawa. Apa yang ingin dia cari.

Kirim Atlet Taekwondo ke Porprov


DENPASAR, NusaBali
Ketua Umum Pengprov TI Bali Anak Agung Lan Ananda mempertanyakan dan mengkritisi sikap maupun motif keinginan KONI Kota Denpasar yang bersikukuh mengirimkan atlet taekwondo ke Porprov Bali XIII/2017 di Kabupaten Gianyar. Sebab, Pengkot TI Denpasar yang sah dan diakui Pengprov TI Bali, kubu Komarudin Bukhori tidak mengirimkan atlet ke multi event olahraga di Bali itu. Apalagi di pengadilan TI Anak Agung Suryawan juga kalah. Tragisnya, masa kepengurusan Agung Suryawan berakhir pada 3 Agustus 2017 atau kurang dari 10 hari lagi.

"Jujur kami Pengprov TI Bali merasa heran, dengan sikap KONI Kota Denpasar. Terutama IB Tony Astawa. Apa yang ingin dia cari," ucap Agung Lan Ananda, Senin (24/7).

Menurut Lan Ananda, selama ini KONI Kota Denpasar tetap berkeinginan mengirimkan atlet taekwondo. Padahal Pengkot TI Denpasar memutuskan tidak mengirimkan atletnya ke Porprov. Keinginan tersebut terlihat saat kembali mengajukan nama-nama atlet Taekwondo ke KONI Bali untuk mendapatkan KTA KONI Card.

"Jangankan mau turun di Porprov. KONI Card saja pasti tidak dapat. Dan, jika memaksakan kehendak, jelas kami akan gunakan aturan pertandingan untuk menjegalnya," tegas Lan Ananda.

Jadi, disini kami pertegas Pengprov TI Bali bersikukuh dengan keputusan awalnya. Yakni, untuk menegakkan aturan organisasi yang patut dijunjung bersama.

Menurut Lan Ananda, jika ingin mengirimkan atlet taekwondo, kenapa tidak lewat Pengkot TI Denpasar yang sah saja. "Jadi ada apa ini. Karena Agung Suryawan sudah tidak berkutik lagi. Dia sudah diam. Usai kalah di pengadilan. Mungkin sadar akan jabatannya tinggal kurang lagi 10 harian," kata Lan Ananda.

Untuk itu dia menolak segala kepentingan yang mengatasnamakan TI Denpasar dan bersembunyi dibawah atlet. Sebab, itu tidak pantas dan tidak etis. Jika ingin membangun olahraga, tentu sejak awal mengikuti proses sesuai tahapan yang ada di organisasi Pengprov Taekwondo Bali.

"Yang berkeinginan mengirimkan atlet ke Porprov, kan cuma berlindung dibawah kepentingan atlet. Padahal itu jelas-jelas ada aturan yang tidak diikuti. Makanya, Pengkot TI Denpasar Komarudin Bukhori tekad bulat memantapkan sikap tidak mengirimkan atletnya sejak awal ke Porprov Gianyar," kata Lan Ananda. *dek

Komentar