Bom TNI AU Meledak, Satu Orang Tewas
Sebuah bom milik TNI Angkatan Udara meledak di Rokan Hulu, Riau, dan menewaskan satu orang warga.
ROKAN HULU, NusaBali
Kadispen TNI AU Marsma Jemi Trisonjaya membenarkan kejadian itu. "Benar TNT meledak, kami masih mengumpulkan informasi. Satu orang warga meninggal," kata Jemi, Kamis (20/7) seperti dilansir cnnindonesia.
Senada dengan Jemi, Wakil Komadan Korpaskhas Marsma Yudi Bustami memastikan ledakan yang menyebabkan satu orang meninggal dunia berasal dari rangkaian Trinitrotoluena (TNT).
"Berkembang informasi mengenai penyebab ledakan tersebut, namun terus kita cari informasi baik dari anggota kami dan kepolisian," ungkap Yudi dalam jumpa pers di Kantor Camat Rambah Samo, Rokan Hulu, Kamis (20/7) seperti dilansir detik.
Ledakan memang terjadi di Dusun Karya Bakti RT 01/02, Desa Pasir Utama, Rambah Samo, Rokan Hulu. Paskhas tengah menggelar latihan perang di daerah tersebut. Peristiwa ledakan itu terjadi kemarin yang merupakan hari terakhir latihan Trisula Perkasa. "Satu rangkaian TNT yang secara tidak sengaja meledak di tangan korban," jelas Yudi.
Ada 6 orang korban akibat ledakan itu, satu di antaranya meninggal dunia atas nama Wanda. TNI AU sendiri sebelumnya sudah meminta maaf atas peristiwa itu. Hal yang sama disampaikan Yudhi atas nama Paskhas.
"Sekali lagi sampaikan kami dari pihak Paskhas akan sepenuhnya bertanggung jawab, kami masih di sini rangkaian tanggung jawab kami," tuturnya. Jemi Trisonjaya sudah menyampaikan pihaknya akan bertanggung jawab terhadap korban luka. Dia pun menyebut seharusnya warga dilarang memasuki zona latihan militer.
"Sebenarnya sesuai dengan prosedur latihan yang berlaku, masyarakat dilarang memasuki daerah latihan sebelum dinyatakan aman oleh pejabat berwenang," tegas Jemi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/7).
Sementara itu, dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh polisi, bom tersebut dibawa pulang ke rumah oleh seorang warga.
"Informasinya, ada warga yang menemukan bom yang tertinggal bekas dipakai latihan, kemudian mengutak-atiknya dan meledak," kata dia. *
Kadispen TNI AU Marsma Jemi Trisonjaya membenarkan kejadian itu. "Benar TNT meledak, kami masih mengumpulkan informasi. Satu orang warga meninggal," kata Jemi, Kamis (20/7) seperti dilansir cnnindonesia.
Senada dengan Jemi, Wakil Komadan Korpaskhas Marsma Yudi Bustami memastikan ledakan yang menyebabkan satu orang meninggal dunia berasal dari rangkaian Trinitrotoluena (TNT).
"Berkembang informasi mengenai penyebab ledakan tersebut, namun terus kita cari informasi baik dari anggota kami dan kepolisian," ungkap Yudi dalam jumpa pers di Kantor Camat Rambah Samo, Rokan Hulu, Kamis (20/7) seperti dilansir detik.
Ledakan memang terjadi di Dusun Karya Bakti RT 01/02, Desa Pasir Utama, Rambah Samo, Rokan Hulu. Paskhas tengah menggelar latihan perang di daerah tersebut. Peristiwa ledakan itu terjadi kemarin yang merupakan hari terakhir latihan Trisula Perkasa. "Satu rangkaian TNT yang secara tidak sengaja meledak di tangan korban," jelas Yudi.
Ada 6 orang korban akibat ledakan itu, satu di antaranya meninggal dunia atas nama Wanda. TNI AU sendiri sebelumnya sudah meminta maaf atas peristiwa itu. Hal yang sama disampaikan Yudhi atas nama Paskhas.
"Sekali lagi sampaikan kami dari pihak Paskhas akan sepenuhnya bertanggung jawab, kami masih di sini rangkaian tanggung jawab kami," tuturnya. Jemi Trisonjaya sudah menyampaikan pihaknya akan bertanggung jawab terhadap korban luka. Dia pun menyebut seharusnya warga dilarang memasuki zona latihan militer.
"Sebenarnya sesuai dengan prosedur latihan yang berlaku, masyarakat dilarang memasuki daerah latihan sebelum dinyatakan aman oleh pejabat berwenang," tegas Jemi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/7).
Sementara itu, dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh polisi, bom tersebut dibawa pulang ke rumah oleh seorang warga.
"Informasinya, ada warga yang menemukan bom yang tertinggal bekas dipakai latihan, kemudian mengutak-atiknya dan meledak," kata dia. *
Komentar