nusabali

Produk Batu Padas 'Rajai' Ekspor Bali

  • www.nusabali.com-produk-batu-padas-rajai-ekspor-bali

Tren global yang cenderung kembali kea lam membuat kerajinan dari batu padas mendapat respons positif di pasar ekspor.

DENPASAR, NusaBali

Produk kerajinan batu  padas, seperti patung, ukiran dan yang lain merajai ekspor barang kerajinan Bali dalam setahun, Juni 2016- sampai Juni 2017. Volume ekspor kerajinan batu per Januari-Juni 2017, 249.898,00 m2 dengan nilai   250.466,50 dolar AS. Naik 86,85 persen dari periode yang sama pada Januari-Juni 2016.

Pada Januari-Juni 2016, volume ekspor kerajinan batu padas hanya 7.367,00 m2 dengan nilai 134.049,69 dolar AS. Meski terjadi lonjakan ekspor, namun produk kerajinan tidak memberi pengaruh banyak terhadap prosentase keseluruhan ekspor produk industry dan kerajinan dari Bali.  Dari data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, ekspor kerajinan hanya menyumbang 0,07 persen  dari keseluruhan prosentase ekspor.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Ni Wayan Kusumawathi mengaku gembira dengan tren peningkatan ekspor kerajinan batu padas tersebut. “Ini kemungkinan karena pengaruh tren global yakni taste kembali  ke alam,” ujarnya Rabu (19/7).

Kata Kusumawathi, dari data dan kenyataan di lapangan menunjukkan peningkatan permintaan produk batu yang berbahan baku dari batu padas. Mulai dari bahan dalam bentuk balok, produk turunan lain seperti patung, ukiran dan yang lainnya. “Mudah-mudan tren ini terus berlanjut,” harap Kusumawathi.

Selain kecenderungan taste global dengan spirit kembali ke alam, lonjakan peningkatan permintaan kerajinan batu padas tersebut, kata Kesumawathi, tidak terlepas dari komunikasi global juga yang menyebabkan semua produk dengan cepat mendunia dikenal. “Saya kira itu beberapa penyebab kecendrungan itu,” kata Kusumawathi.

Meski sejumlah produk, baik kerajinan dan industri menunjukkan pertumbuhan ekspor positif, namun belum mampu menggeser posisi produk-produk ekspor ‘tradisional’ unggulan yang selama ini sudah mendominasi ekspor Bali. Antara produk perikanan, tuna, produk tesktil. Produk tuna masih menjadi penyumbang prosentase terbesar, 21 %, produk-produk tekstil di kisaran 15 % lebih, produk perikanan lainnya  14,11 % dan kerajinan kayu 13,41 %.

Berupaya menjaga tren peningkatan ekspor, tidak hanya pada produk kerajinan batu padas, namun juga industri dan kerajinan. Untuk UMKM minimal punya legalitas dari Camat. Sedang kepada para eksporter diminta menerapkan sistem dan prosedur ekspor yang elektronik, seperti  Surat Keterangan Asal Elektronik (e-SKA). “Tentu yang mendasar adalah menjaga dan meningkatkan mutu produk,”  tegas Kusumawathi. *k17

Komentar