nusabali

Angkot Dirancang Jadi Angkutan Siswa

  • www.nusabali.com-angkot-dirancang-jadi-angkutan-siswa

Angkot (angkutan kota) dan lintas desa di Klungkung, kini mati suri. Karena jumlah penumpang terus menurun, akibat makin banyak warga memiliki sepeda motor dan mobil.

SEMARAPURA, NusaBali

Guna menghidupkan kembali angkot tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) Klungkung akan memfungsikan angkot untuk jasa angkutan siswa ke sekolah.

Program tersebut akan dimulai Oktober 2017 dengan anggaran APBD 2017 Perubahan. Tahap awal akan diambil empat sekolah sebagai pilot project yakni SMPN 1 Semarapura, SMPN 2 Semarapura, SMPN 3 Semarapura dan SMP PGRI Klungkung.

Kepada NusaBali, Senin (17/7), Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klungkung I Nyoman Sucitra menjelaskan, upaya ini untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada siswa maupun pengguna jalan raya. Mengingat selama ini orangtua siswa  terpaksa mengizinkan anaknya yang masih SMP mengendarai sepeda motor ke sekolah. Karena jarak rumah siswa – sekolah, cukup jauh.

Sucitra meyakini program tersebut akan memberikan kemudahan bagi siswa ke sekolah. Karena belum cukupp umur, banyak siswa SMP tanpa SIM, memaksakan diri naik motor ke sekolah. Mereka pun rentan mengalami kecelakaan lalu lintas. “Dengan beralih ke angkutan umum, kemacetan juga bisa dihindari," ujarnya.

Kata dia, guna menjalankan program tersebut Pemkab sudah mengalokasikan anggaran Rp 1,3 miliar untuk tiga bulan, Oktober - Desember 2017. “Teknisnya, berapa armada angkutan yang digunakan dan rute mana saja, masih kami kaji,” ujar Sucitra. Armada angkot di Klungkung kini 93 unit. Namun kebanyakan tak beroperasi karena penumpang semakin sepi.

Sementara itu, selama ini pihak sekolah ewuh pakewuh jika melarang siswa tidak membawa sepeda motor. Kepala SMPN 1 Semarapura, Nyoman Karyawan menjelaskan, siswa yang membawa sepeda motor tersebut sebagian besar memang rumahnya jauh, yakni dari Desa Selat, Desa Tegak, Kecamatan Klungkung. Ada juga siswa dari Desa Kusamba, Kecamatan Dawan. Sedangkan orangtua siswa bersangkutan tidak bisa mengantar anaknya ke sekolah karena kerja. “Namun dengan sistem zonasi kini, siswa baru sebagian besar rumahnya cukup dekat dengan sekolah,” ujarnya.

Pantauan di SMPN 1 Semarapura, siswa yang menggunakan sepeda motor tersebut parkir di selatan Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Klungkung. Karena sekolah hanya menyediakan parkir untuk kasek, guru dan pegawai sekolah. Di satu sisi sebagian besar siswa juga diantar orangtua pulang-masuk sekolah. “Program ini akan membantu siswa,” imbuh Karyawan. *wa

Komentar