nusabali

Pentaskan Janger, Kapolda Perankan Rahwana

  • www.nusabali.com-pentaskan-janger-kapolda-perankan-rahwana

Pementasan Tari Janger Inovatif Prometer ini dikemas layaknya Opera van Java sehingga lebih banyak menonjolkan sisi jenaka.

MANGUPURA, NusaBali

Perayaan HUT Bhayangkara ke-71 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada Senin (3/7) malam lalu berlangsung meriah. Dalam acara tersebut, dipentaskan Tari Janger Inovatif Promoter dengan mengambil lakon Janger Ramayana yang seluruhnya dimainkan personil Polda Bali. Bahkan, Kapolda Bali, Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose ikut memerankan Rahwana dalam pentas seni ini.

Riuh tawa para undangan terdengar ketika sosok Rahwana yang diperankan Kapolda Bali, Irjen Petrus Golose keluar bersama tiga prajuritnya. Ketiga prajurit ini diperankan oleh Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hengky Widjaja, SIK, MSi, Kasat Brimob Polda Bali Kombes Pol Laksana, SIK dan Kepala Sekolah Polisi Negara (Ka SPN) Singaraja Kombes Pol Jefri Yanus Endolemba Torunde, SIK.

Pementasan Tari Janger Inovatif Prometer ini dikemas layaknya Opera van Java sehingga lebih banyak menonjolkan sisi jenaka. Meskipun terlihat kaku pada saat memainkan peran tersebut, namun setiap langkah, gerak dan dialog yang diucapkan Rahwana dan ketiga pengawalnya membuat para undangan tertawa dan sangat terhibur.

Dalam tarian tersebut, melibatkan 42 penari janger yang merupakan perwakilan Polwan bertugas di seluruh satuan kerja Polda Bali. Untuk mengolah gerak tubuh agar kelihatan indah saat menari, panitia mendatangkan pelatih dari ISI Denpasar. Kapolda Bali, Irjen Petrus Golose sendiri hanya ikut latihan sekali saat gladi kotor namun bisa menunjukkan penampilan yang maksimal.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hengky yang juga tampil sebagai prajurit mengatakan terbentuknya tarian ini berawal dari perlombaan tari yang disaksikan langsung oleh Kapolda Bali, dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-71 yang diselenggarakan pada Senin (5/6) lalu.

Saat itu, Kapolda Bali langsung menyampaikan ide kreatifnya, agar para peserta lomba tari dilatih kembali untuk ditampilkan pada saat acara syukuran Hari Bhayangkara dan Kapolda Bali akan ikut serta sebagai penari. “Kapolda Bali ingin menunjukkan sekaligus membuktikan kepada masyarakat Bali tentang kecintaannya terhadap Pulau Bali dengan cara ikut serta melestarikan budaya Bali dan menjaga keamanan wilayah Bali,” ujar Kombes Hengky, Selasa (4/7).

Ditambahkannya, lakon tarian ini diambil dari cerita pewayangan Ramayana. Namun, karena terbatas oleh waktu saat pentas sehingga ceritanya hanya diambil sepenggal saja. Tarian ini dikisahkan berawal dari pertemuan Rahwana dengan Dewi Sinta, melihat kecantikan Dewi Sinta, Rahwana pun berniat ingin memilikinya.  Kemudian Rahwana mengeluarkan segala cara untuk merayu dan menghibur Dewi Sinta agar bersedia hidup bersama. Namun usahanya gagal karena Dewi Sinta sangat setia pada Rama. Akhirnya Rahwana marah dan ingin membunuh Dewi Sinta. “Bali sangat indah dengan panorama alamnya dan Bali sangat unik karena memiliki adat, budaya dan masyarakat yang memiliki rasa toleransi tinggi. Dengan adanya hal ini, Bali menjadi destinasi pariwisata terbaik di dunia saat ini. Mari bersama-sama menjaga Pulau Bali yang kita cintai ini,” imbuh perwira lulusan Akpol tahun 1993 ini.

Sementara itu, Kapolda Bali, Irjen Petrus Golose mengatakan tema yang diambil dalam peringatan Hari Bhayangkara tahun ini yaitu ‘Dengan Semangat Profesionalitas dan Modernisasi Polri Berkomitmen untuk Meraih Kepercayaan Masyarakat Demi Tetap Tegaknya NKRI yang Sejahtera, Mandiri dan Berkeadilan’.

Selain sebagai ungkapan terima kasih Polri terhadap apa yang telah dicapai selama ini, acara syukuran dilaksanakan untuk melakukan evaluasi, konsolidasi dan introspeksi diri serta momentum perenungan bagi Polri itu sendiri. Acara ini juga sebagai ajang silaturahmi Polri dalam rangka mempererat tali persaudaraan antara anggota Polri dengan segenap instansi dan lembaga pemerintahan serta elemen masyarakat.

Diusia Polri yang ke-71 ini, merupakan usia yang cukup matang bagi sebuah organisasi. Namun kematangan usia ini juga diiringi dengan berbagai tantangan tugas yang semakin berat dan kompleks sebagai dampak dari era globalisasi dan perkembangan teknologi, sehingga melahirkan berbagai permasalahan sosial dan tindak pidana kejahatan yang semakin beragam dengan dimensi yang semakin luas.

“Beberapa hal yang menjadi atensi saya sebagai Kapolda Bali yaitu narkoba, terorisme, intoleransi, dan kejahatan transnasional lainnya. Polri dituntut untuk lebih profesional dan transparan dalam bertindak, sehingga masyarakat merasa terlindungi dan terayomi,” ujar Irjen Petrus Golose.

Jenderal lulusan Akpol tahun 1988 ini menambahkan Polda Bali telah melakukan berbagai upaya perbaikan terhadap berbagai kelemahan dan kekurangan yang ada. Polda Bali juga telah menjalin sinergitas dan soliditas antar lembaga. Hal ini dilakukan demi terwujudnya perbaikan Polri dalam pelayanan kepada masyarakat dari waktu ke waktu.

Menyadari bahwa berbagai upaya yang sudah dilakukan tersebut belum sepenuhnya memenuhi harapan masyarakat. Kapolda Bali memohon maaf atas kekurangan ataupun kelemahan dan berlapang dada untuk menerima berbagai masukan, kritik dan saran yang konstruktif dari seluruh lapisan masyarakat dan elemen pemerintah lainnya guna perbaikan Polri khususnya Polda Bali.

“Semoga seluruh jajaran Polri diberikan kekuatan, ketegaran dan ketabahan lahir bathin dalam melanjutkan tugas pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara,” harap jenderal asal Manado ini saat mengakhiri sambutannya. *rez

Komentar