nusabali

Siap Dioperasi, Pemegang KIS Terpaksa Pulang

  • www.nusabali.com-siap-dioperasi-pemegang-kis-terpaksa-pulang

Ruang Operasi, manajemen dan ruang perawatan saling pingpong soal siapa yang melakukan pembatalan operasi pasien tumor pada usus.

SINGARAJA, NusaBali
Made Gunaksa, 57, terpaksa harus balik lagi ke rumahnya setelah mendapatkan telepon dari pihak RSUD Buleleng, yang membatalkan jadwal operasinya secara sepihak, Jumat (23/6) siang. Padahal dari kesepakatan kontrol terakhir, rencananya ia yang menderita tumor di usus besar akan dioperasi di RSUD Buleleng pada Sabtu (24/6) ini.

Warga Banjar Dinas Bingin, Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan Buleleng yang memegang jaminan Kartu Indonesia Sehat (KIS), rencananya pada Jumat (23/6) sudah masuk ruang perawatan sebelum dioperasi. Ia pun diantar anaknya Ketut Joli Sukrawan menuju rumah sakit dengan seluruh administrasi yang sudah dilengkapi. “Tadi sudah sampai Sangsit, tiba-tiba ada telepon, katanya operasinya dibatalkan,” ujar Joli yang ditemui di seputaran Kota Singaraja.

Dengan telepon tersebut ia pun memutuskan untuk menghantar ayahnya kembali pulang, setelah itu kembali ke kota  untuk meminta penjelasan pembatalan dari pihak rumah sakit. Pertama ia mendatangi ruang perawatan, Kamboja yang meneleponnya saat dijalan. Di sana ia mendapat jawaban alasan pembatalan berasal dari Ruang Operasi. Ketika dicek lagi ke Ruang Operasi, disebut pembatalan disampaikan oleh manajemen. Namun setelah dikonfirmasi ke kepada manajemen, disebut pembatalan berasal dari ruang perawatan.

“Berkasnya sudah siap semua, dokternya yang biasa periksa saat check up juga mengatakan harus dioperasi segera. Tetapi kami tidak mengerti kenapa begini jadinya, tidak ada kejelasan,” imbuhnya kesal.

Joli menceritakan kondisi ayahnya saat ini memang masih bisa bangun tidur dan makan seperti biasa. Namun sudah dua puluh hari tidak buang air besar. Yang keluar dari saluran pencernaannya hanya darah. Hal tersebut pun yang mengakibatkan hasil dari kontrol terakhir ia ayahnya diputuskan agar kembali menjalani operasi.

Hal tersebut pun juga dikuatkan dengan hasil CT Scan, USG, hingga colonoscopy, yang menyatakan bahwa tumor ususnya yang dideritanya sejak sepuluh bulan lalu dan sempat dioperasi delapan bulan lalu kembali tumbuh.

Sementara itu Dirut RSUD Buleleng, dr Gede Wiartana dikonfirmasi terpisah menyatakan tidak melakukan pembatalan mendadak. Namun dari berkas riwayat yang dimiliki oleh Gunaksa indikasi medisnya memerlukan penanganan sub spesialis, dengan lima tindakan canggih yang menggunakan peralatan lebih lengkap.

“Saya rasa indikasinya akan dirujuk ke RSUP Sanglah, kalau masalah biaya kami di RSUD Buleleng tidak pernah hitung-hitung. Ini murni karena indikasi medisnya perlu penanganan yang lebih serius di penanganan sub spesialis,” kata dia. *k23

Komentar