nusabali

Satu–satunya yang Miliki Aset Air Terjun Setinggi 108 Meter

  • www.nusabali.com-satu-satunya-yang-miliki-aset-air-terjun-setinggi-108-meter

Saat ini ada 10 pemuda setempat yang dilatih untuk menjadi pemandu boat rafting. Targetnya lima bulan ke depan, mereka bisa memandu tamu menyusuri arus Sungai Sudaji

Buleleng Rintis Wisata Rafting di Alur Sungai Lemukih, Sekumpul, dan Sudaji   

SINGARAJA, NusaBali
Buleleng menambah satu lagi wahana wisata air. Kali ini, wisata rafting tengah dirintis dengan memanfaatkan alur sungai Desa Lemukih, Desa Sekumpul, dan Desa Sudaji, yang berlokasi di Kecamatan Sawan. Panjang alur wisata rafting yang dimanfaatkan mencapai 5 kilometer yang terbagi menjadi tiga, jarak terpendek, menengah, dan jarak terpanjang. Lokasi awal sebagai garis start adalah kawasan air terjun Sekumpul, dan berakhir di wilayah Desa Sudaji.

Wisata rafting ini bakal menjadi satu-satunya wisata rafting di Buleleng, dan juga satu-satunya wisata rafting di Indonesia yang memiliki aset air terjun setinggi sekitar 108 meter.

“Ini masih sangat alami, dan ini menjadi satu-satunya alur rafting di Indonesia, yang punya air terjun sangat tinggi. Di Bali dan di Jawa belum ada ada rafting yang punya aset air terjun dengan tinggi sekitar 108 meter,” ungkap instruktur rafting Putu Sulastana, di sela-sela memberi pelatihan kepada calon nakhoda boat, Minggu (18/6) pagi.

Putu Sulastana mengaku sudah keliling Indonesia membagi ilmu penguasaan arus sungai dalam wisata rafting. Namun, baru kali ini melihat alur sungai rafting memiliki air terjun yang sedemikian tinggi. Karena alur sungai yang pernah dilintasinya, tidak diketemukan air terjun.

“Ini bisa menjadi kelebihan kalau dibanding daerah lain. Saya sudah ke beberapa tempat di Indonesia, belum ada rafting yang ada air terjun sedemikian tinggi. Airnya juga bersih, sungai juga alami,” akunya.

Dalam pelatihan kemarin, ada 10 pemuda yang terlibat menjadi calon nakhoda boat. Mereka dilatih cara mendayung, penguasaan arus, dan cara menjual pesona alam yang tengah dilintasi, sebagai bagian dari layanan kepada tamu, sehingga tamu akan tertarik datang dan mencoba kembali wisata rafting dimaksud.  

Sementara inisiator rafting dengan memanfatkan alur Lemukih, Sekumpul, dan Sudaji, Ketut Susana mengaku sudah menelusuri kelayakan dari ketiga alur sungai itu sebagai wisata rafting sejak tujuh tahun lalu. Selama tujuh tahun itu, dia menyisir alur sungai tersebut sambil melihat potensi yang ada. “Ini (wisata rafting) akan menjadi satu-satunya wisata rafting di Buleleng. Waktu pertama saya lihat, saya langsung bertanya dalam diri, potensi sangat bagus, bisa dikembangkan. Kenapa tidak dicoba saja,” aku Ketut Susana yang akrab dipanggil Sansan.  

Dari potensi yang dilihatnya, Sansan mengaku terus mencari informasi terkait dengan pengembangan objek wisata. Hasilnya, ternyata ditemukan putra Buleleng, Putu Sulastana, yang sudah cukup lama menggeluti bidang rafting. Dia inilah yang dikontak untuk diajak bersama-sama mengembangkan wisata rafting di daerahnya. Targetnya setelah lima bulan pelatihan dan persiapan, pemandu rafting yang dibentuk sudah siap mengantar tamu, menyusuri arus Sungai Sudaji. *k19

Komentar