nusabali

Travel Pemudik Hantam Tronton, 8 Orang Tewas

  • www.nusabali.com-travel-pemudik-hantam-tronton-8-orang-tewas

Sopir dan sopir cadangan travel bersama lima orang penumpang tewas di tempat kejadian. Seorang lagi tewas di RSUD Negara.

NEGARA, NusaBali

Mobil travel nomor polisi S 7485 N (plat hitam) yang mengangkut 11 orang rombongan pemudik asal Jember, Jawa Timur (Jatim), mengalami kecelakaan maut di Jalur Denpasar – Gilimanuk Kilometer 121 – 122, Lingkungan Samiana, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Sabtu (17/6) malam. Akibat kecelakaan adu jangkrik antara mobil travel dengan truk tronton nopol DK 9455 WL (plat kuning), 8 orang penumpang mobil travel dinyatakan tewas. Tujuh orang meninggal di tempat kejadian, seorang lainnya meninggal di RSUD Negara.

Informasi yang dihimpun, kecelakaan lalu lintas di kawasan hutan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), sekitar 500 meter sebelah barat Pura Tirta Empul Ulu Purwaning Jagat itu, terjadi sekitar pukul 21.00 Wita. Peristiwa maut itu bermula ketika mobil travel Isuzu Elf yang dikemudikan Subagio, 50, asal Desa Suci, Kecamatan Panti, Jember, Jatim, membawa 11 orang pekerja bangunan asal Jember, secara bersamaan berangkat dari Petitenget, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung, hendak pulang kampung menuju Jember.

Saat memasuki TKP, jalan lurus beraspal, marka jalan putus-putus, dan kondisi arus lalu lintas cukup lengang, mobil travel yang tengah melaju dengan kecepatan tinggi sesuai jalurnya dari arah Denpasar ke Gilimanuk, mendadak oleng masuk ke arah jalur berlawanan. Ketika masuk ke arah jalur berlawanan, mobil travel seketika terguling ke kanan, badan mobil ‘terseret’ hingga menghantam kendaraan dari arah berlawan, yakni truk tronton yang dikemudikan I Putu Sarga, 45, alamat Banjar Pangkung Buluh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, yang mengajak anaknya sebagai kenek, I Kadek Ari Adnyana, 20.

Saat itu, truk tronton tersebut mengangkut ratusan sak semen seberat total 3,5 ton. Kendaraan tersebut sudah dalam keadaan direm. Tak ayal, begitu berbenturan dengan truk tronton bermuatan berat, bagian atap mobil travel seketika ringsek, dan nyaris menyatu dengan bagian bamper depan truk tronton yang juga ringsek.

Kerasnya tabrakan membuat sopir bersama belasan penumang terjepit di dalam mobil travel. Sedangkan sopir truk tronton bersama kenek, selamat tanpa mengalami luka.

Mengetahui kejadian tersebut, petugas kepolisian langsung terjun ke TKP untuk melakukan evakuasi. Evakuasi dengan dibantu sejumlah warga sekitar itu sempat menemui hambatan karena kondisi mobil travel yang ringsek sangat parah. Upaya evakuasi terhadap korban baru berhasil dilakukan setelah datang bantuan dari SAR Jembrana yang membawa gerinda. Setelah beberapa bagian atap mobil travel berhasil dipotong, barulah para korban yang diketahui masih dalam keadaan selamat, satu per satu dilarikan ke Puskesmas Gilimanuk dan UGD RSUD Negara.

Setelah evakuasi dilakukan, diketahui ada 7 korban meninggal dunia di TKP, yakni sopir mobil travel, Subagio, bersama sopir cadangan, Ahmad Haris, 45, alamat Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Jember, Jatim, serta lima orang penumpang, yakni Suwari, 50, alamat Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Jember; Tohari, 45, alamat Desa Suci, Kecamatan Panti, Jember; Achmad Zaini Muchtar, 36, alamat Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji, Jember; Faris Ariadi, 27, alamat Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Jember; dan Jumari, 30, alamat Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, Jember. Kemudian 1 penumpang lagi meninggal dunia ketika dilarikan ke RSUD Negara, yakni Abdul Rozak, 28, alamat Desa Suci, Kecamatan Panti, Jember.

Sementara lima penumpang lainnya mengalami luka-luka dan telah dirawat di RSUD Negara. Di antara penumpang selamat, 3 orang mengalami luka cukup serius, yakni, Abu Amin, 47, alamat Desa Suci, Kecamatan Panti, Jember (tulang rusuk patah); Muhamad Ridwan, 19, alamat Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Jember (bahu kanan patah); dan Joko Liswanto, 24, alamat Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Jember (leher patah). Sedangkan 2 penumpang lainnya, yakni, Taufik Hidayat, 19, alamat Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Jember, dan Risqi Mubarok, 21, alamat Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Jember, hanya mengalami luka lecet.

Kasat Lantas Polres Jembrana AKP I Nyoman Sukadana membenarkan peristiwa tersebut. Kecelakaan maut hingga mengakibatkan 8 korban meninggal dunia itu, sempat menjadi perhatian Kapolres Jembrana AKBP Priyanto Priyo Utomo. Bahkan, Dirlantas Polda Bali Kombes Pol Anak Agung Made Sudana, juga turun ke TKP termasuk memantau keadaan para korban di RSUD Negara, pada Sabtu tengah malam kemarin, dan baru kembali ke Denpasar pada Minggu (18/6) pagi.

“Ya beliau (Dirlantas Kombes AA Sudana) memastikan apakah semua keadaan terkendali, karena korban meninggal dunia banyak. Apalagi kejadian mau mudik. Makanya, kemarin waktu kejadian memang kami fokus melakukan evakuasi korban termasuk mengatur lalu lintas. Sedangkan olah TKP, kami lakukan pagi tadi (Minggu pagi kemarin),” ujar AKP Sukadana, Minggu (18/6).

Menurutnya, sesuai dengan hasil olah TKP termasuk pemeriksaan terhadap saksi-saksi, pemicu kecelakaan maut tersebut karena kurang hati-hatinya sopir travel yang diduga mengantuk sehingga tidak mampu mengendalikan kendaraannya, dan berakhir menabrak truk tronton dari arah berlawanan. Kasus lakalantas tersebut sempat mengganggu arus lalu lintas, khususnya kendaraan dari arah Denpasar ke Gilimanuk, hingga menimbulkan antrean sampai di dekat Mapolsek Melaya, Desa/Kecamatan Melaya, atau sepanjang sekitar 8 kilometer. “Antreannya terjadi sekitar pukul 24.00 Wita. Tetapi begitu masuk sekitar pukul 01.00 Wita, begitu sudah berhasil dilakukan evakuasi terhadap para korban termasuk kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan, arus lalu lintas normal,” imbuhnya.

Terkait 8 korban jiwa, kemarin sudah dijemput pihak keluarga ke RSUD Negara untuk dibawa ke Jember, Minggu siang kemarin. Sementara 5 korban luka, semuanya dirawat di RSUD Negara.

Di sisi lain, sopir truk tronton, I Putu Sarga, ketika ditemui di Unit Laka Sat Lantas Mapolres Jembrana, Minggu kemarin, menyatakan, mobil travel tersebut dilihatnya oleng setelah berpapasan dengan salah satu truk tronton yang berada sekitar 50 meter di depannya. “Ya pas oleng setelah berpapasan dengan truk tronton di depan saya. Kemungkinan besar karena memang ngantuk, lalu terkejut pas berpapasan itu. Makanya sopirnya langsung panik sampai-sampai mobil terjungkal, dan sempat terseret hampir sekitar 11 meter, sebelum kemudian menabrak truk saya. Sedangkan saya, waktu tahu sudah lihat mobil oleng itu, langsug berhenti,” ujarnya. *ode

Komentar