nusabali

Geger Temuan Tulang Manusia di Sumur Tua

  • www.nusabali.com-geger-temuan-tulang-manusia-di-sumur-tua

Sesuai cerita di masyarakat, yang dikubur pada sumur tua itu bernama I Wayan Wandra dari Desa Tegalbadeng Barat.

NEGARA, NusaBali

Krama Banjar Taman, Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara, Jembrana dihebohkan temuan tulang manusia pada sumur tua di teba (belakang rumah) milik I Nengah Astika, 52, Minggu (28/5). Diyakini tulang manusia itu adalah korban Gerakan 30 September (G30S/PKI) tahun 1965. Sumur tua dibongkar pemiliknya karena dipercaya pembawa sial bagi keluarganya.

Sumur tua yang sudah tertutup tumpukan tanah dan ditanami pohon kakao itu digali oleh tiga buruh. Masing-masing I Nengah Lanus, 52, I Gede Suartama, 27, (keduanya dari Desa Baluk, Kecamatan Negara), dan I Nengah Suindra, 52, (dari Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara). Sumur tua ini digali sejak Jumat (26/5). Pada Minggu (28/5) sekitar pukul 09.00 Wita, pada galian dengan kedalaman sekitar 8 meter buruh gali menemukan tulang manusia.

Temuan tulang manusia itu kemudian dilaporkan ke Polres Jembrana. Selanjutnya, para buruh gali itu diminta bekerja lagi dengan pengawasan Tim  Identifikasi Polres Jembrana. Aktivas galian pada sumur berdinding batu bata itu baru dihentikan setelah memasuki kedalaman 10 meter. Selain temuan tulang manusia, buruh gali juga menemukan lempengan besi menyerupai martil serta batu berbentuk lonjong. Diperkirakan lempengan besi menyerupai martil dan batu berbentuk lonjong itu merupakan benda yang digunakan membunuh korban.

Temuan tulang manusia pada sumur tua ini diduga kuat korban G30S/PKI sehingga petugas kepolisian menyerahkan tulang itu kepada pemilik lahan. Apalagi pemilik lahan berencana melakukan pembersihan niskala dengan membongkar sumur tua di belakang rumah. Astika mengaku tidak mengetahui di sumur tua miliknya ada jasad korban G30S/PKI. Dulunya, tanah seluas 63 are yang berisi sumur itu dibeli orangtuanya pada tahun 1970-an. Saat itu ada tiga sumur, dua di antaranya difungsikan, satunya lagi ditutup.

Ternyata sumur yang ditutup itu berisi jasad korban G30S/PKI. “Saat itu umur saya sekitar 7 tahun, saya ikut nutup lubang sumur ini, makanya masih ingat tempatnya,” tuturnya. Astika belakangan mendengar cerita jasad korban G30S/PKI terkubur di sumur tua dari sejumlah tetua, termasuk bibinya. Cerita itu muncul serangkaian kejadian aneh menimpa sejumlah anggota keluarganya. Orangtua dan bibinya yang mengetahui cerita itu sempat lumpuh. Saat ditanyakan kepada tokoh spiritual, serentetan penyakit yang dialami keluarganya tidak terlepas dari jasad korban G30S/PKI di areal kebun belakang rumahnya itu. “Saya sendiri tidak pernah merasa diganggu. Karena dibilang ada jasad korban Gestok (G30S) makanya saya putuskan untuk membongkar,” ujarnya.

Sesuai cerita, yang dikubur dalam sumur tua itu bernama I Wayan Wandra dari Desa Tegalbadeng Barat. Karenanya, sebelum melakukan pembongkaran, ia pun berkoordinasi dengan pihak keluarga bersangkutan. Pihak keluarga menyerahkan keputusan kepadanya yang ingin melakukan pembersihan lahan secara niskala. “Saya hanya ingin melakukan pembersihan karang,” ujar Astika.

Tokoh spiritual I Dewa Kade Mudiana dari Desa Yeh Kuning, Kecamatan Negara mengatakan, proses lebih lanjut, tulang manusia yang sudah terkumpul itu akan dibakar sebelum dihanyutkan ke pantai. Prosesi pembersihan sama seperti kematian bagi umat Hindu. Pecaruan nanti menggunakan banten Nawagempang karena yang diduga terkubur pada sumur tua itu sudah diabenkan pihak keluarganya.

Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai mengatakan, tulang manusia yang ditemukan terkubur di sumur tua diduga kuat korban G30S/PKI. Dugaan tersebut diperkuat dengan keterangan sejumlah tokoh masyarakat sekitar, termasuk pihak keluarga pemilik tulang. Pembongkaran kuburan dilakukan untuk prosesi pembersihan (pecaruan) sehingga temuan tulang itu tidak diamankan. * ode

Komentar