nusabali

DTW Bedugul Tak Kunjung Dapat Investor

  • www.nusabali.com-dtw-bedugul-tak-kunjung-dapat-investor

Pemkab Tabanan dua kali menggelar tender. Pertama gagal karena kekurangan peserta, yang kedua pemenang tender mengundurkan diri.

TABANAN, NusaBali

Sejak tahun 2010, Daya Tarik Wisata (DTW) Bedugul di Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, Tabanan belum memiliki pengelola definitif. Pemkab Tabanan masih memberikan investor lama, Wayan Mustika mengelola DTW Bedugul sampai adanya pengelola difinitif. Jika tak kunjung mendapatkan investor, DTW Bedugul menurut rencana akan dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMDa) yakni PT Dharma Santika.

Kepala Seksi Objek Wisata dan DTW Dinas Pariwisata Tabanan, I Ketut Muliarta mengakui ada kabar pengelolaan DTW Bedugul akan diambil alih PT Dharma Santika. Semua itu masih tergantung Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti. Dikatakan, sejak tahun 2010, DTW Bedugul belum memiliki pengelola tetap. “Sampai saat ini masih dikelola Wayan Purnayasa,” ungkap Muliarta, Jumat (26/5).

Selama tujuh tahun tanpa pengelola definitif, Pemkab Tabanan sudah dua kali melakukan tender. Namun belum pernah berhasil. Pada tender pertama kekurangan peserta, sementara tender kedua, pemenang tender malah mundur. Sehingga ada wacana pengelolaan DTW Bedugul diambil alih BUMDa, PT Dharma Santika, yang terbentuk pada April 2017.

Terpisah, Kepala Badan Keuangan Tabanan, I Made Sukada juga mengaku mendengar rencana pengelolaan DTW Bedugul diambilalih PT Dharma Santika untuk meningkatkan pendapatan. Namun Badan Keuangan Daerah masih menunggu keputusan Bupati Tabanan, apakah akan dikelola oleh BUMda, pihak ketiga atau instansi terkait. Sukada menambahkan, pada tahun 2016 telah menyusun rencana induk pengembangan pembangunan DTW Bedugul. “Kami berusaha agar aset yang dimiliki bisa dimanfaatkan,” tandas Sukada.

Pengelola DTW Bedugul, Wayan Purnayasa saat dihubungi per telepon hingga berita ini diturunkan belum bisa dihubungi. Telepon seluler pengusaha transportasi itu tidak aktif. Sebelumnya, anggota DPRD Tabanan soroti pengelolaan DTW Bedugul yang dinilai tak professional. Pendapatan dari DTW Bedugul dituding tak transparan dan pengelola nyetor ke Pemkab Tabanan sesuka hati. Sehingga Dewan teriak agar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tabanan (kini Dinas Pariwisata) untuk membuat kontrak baru dengan pihak ketiga.

Menurut anggota Dewan, kontrak kerjasama DTW Bedugul antara Pemkab Tabanan dengan Wayan Purnayasa telah lama habis. Namun hingga sekarang pengelolaannya saru gremeng (tak jelas) sehingga DTW Bedugul terkesan terbengkalai. Anggota Dewan juga soroti minimnya setoran dari pengelola DTW Bedugul ke Pemkab Tabanan. Anggota Dewan menyayangkan, kontrak pengelolaan DTW Bedugul dibiarkan berlarut-larut tanpa kejelasan. Padahal, DTW Bedugul yang menawarkan pesona keindahan Danau Beratan itu banyak dilirik investor. *k21, cr61

Komentar