nusabali

Kementerian ESDM Teliti Daerah Potensi Gempa

  • www.nusabali.com-kementerian-esdm-teliti-daerah-potensi-gempa

Tim Badan Geologi Pusat mendata dan memetakan daerah rawan gempa di Buleleng sehingga nantinya direkomendasikan alat pendeteksi gempa.

Pasca Gempa Tejakula


SINGARAJA, NusaBali
Peristiwa gempa bumi yang dirasakan warga Desa Tejakula dan sekitarnya di Kecamatan Tejakula, Buleleng sejak beberapa hari secara berulang kali mendapat perhatian dari berbagai pihak. Selain didatangi oleh tim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Denpasar,  juga dikunjungi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Rabu (17/5).

Tim dari pusat itu membawa satu alat pendeteksi gempa yang disebut merupakan sarana untuk mendata daerah mana saja di Buleleng yang masuk dalam kategori rawan gempa. Menurut salah satu peneliti Badan Geologi Kementerian ESDM, Salman, bahwa ia dan sejumlah rekannya saat ini baru melakukan penelitian. Setelah nanti ada hasil, baru akan direkomendasikan untuk pemasangan alat deteksi gempa pada daerah-daerah yang rawan.

“Alat kami nanti akan mendeteksi mana daerah palung dan lempeng bumi yang berpotensi ada pergerakan, setelah itu akan direkomendasi untuk pemasangan alat,” ujar dia yang ditemui di sekitar Kantor Desa Tejakula. Terkait dengan peristiwa gempa belasan kali yang terjadi di Tejakula pada Minggu (14/5), pihaknya pun menjelaskan bahwa penyebab  gempa itu adalah terjadi patahan yang bertitik di daerah Tejakula.

Patahan pada lapisan tanah itu pun kemudian mengakibatkan gempa. Namun menurutnya dari besaran skala gempa yang terjadi dengan titik puncak 3,7 skala richter memiliki risiko yang kecil. Gempa akan tetap terasa selama lempengan lapisan tanah tersebut terus bergerak, tetapi tidak mengakibatkan guncangan yang keras. Pergeseran lempeng lapisan tanah di Tejakula ini juga disebutnya tidak dapat diprediksi dan dipastikan tidak dan hubungannya dengan perubahan iklim dan cuaca.

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Made Subur yang mendampingi tim dari Badan Geologi mengatakan sejauh ini penanganan bencana gempa yang menyebabkan jalan amblas di Banjar Dinas Antapura, Desa Tejakula akan dikaji terlebih dahulu. Apakah akan menggunakan alat berat atau tidak.

Subur mengakui bahwa dalam penanganannya nanti masih bersifat sementara, sekadar dapat dilalui oleh masyarakat. Pihaknya pun mengatakan bahwa penanggulangan darurat karena bencana dapat menggunakan anggaran desa, oleh sebab itu desa sebenarnya dapat menyisihkan sebagian anggarannya untuk dana tanggap darurat, untuk perbaikan fasilitas yang kecil.

“Sebenarnya desa harus berbuat dulu, biaya tanggap darurat bsa dianggarkan dalam anggaran desa, sehingga kalau terjadi kerusakan skala kecil, desa yang menangani, meski pemerintah kabupaten tidak akan pernah melepas begitu saja,” ungkap dia.*k23

Komentar