nusabali

Bus Pengumpan Diproyeksikan untuk Pelajar

  • www.nusabali.com-bus-pengumpan-diproyeksikan-untuk-pelajar

Dishub Badung mengkaji kemungkinan memanfaatkan bus pengumpan Trans Sarbagita untuk mengangkut pelajar. Hal itu karena jumlah penumpang bus pengumpan kian turun.

MANGUPURA, NusaBali

Angkutan pengumpan Trans Sarbagita yang mulai beroperasi tahun 2012 di Kelan–Uluwatu dan jalur GWK–Tanjung Benoa semakin sepi penumpang. Tak ayal masyarakat kerap menyoroti keberadaan bus pengumpan tersebut yang tahun ini dianggarkan Rp 5 miliar lebih dari APBD Badung. Melihat hal ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Badung akan melakukan kajian memanfaatkan bus tersebut untuk pelajar.

Bus pengumpan Trans Sarbagita tersebut akan diarahkan untuk melayani antar jemput pelajar, khususnya yang berada di wilayah Kuta Selatan, dimana saat ini bus tersebut beroperasi. Seperti diketahui bus pengumpan Trans Sarbagita trayek GWK (Garuda Wisnu Kencana) Ungasan-Tanjung Benoa dilayani 7 kendaraan, sedangkan trayek Kelan-Uluwatu juga dilayani 7 kendaraan.

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Perhubungan Kabupaten Badung Wayan Weda Darmaja mengaku mendapat usulan dari masyarakat agar memanfaatkan bus pengumpang Trans Sarbagita untuk angkut pelajar ke sekolah. Tapi menurutnya usulan-usulan ini masih sedang dikaji secara mendalam dengan pihak terkait.

“Masih kami kaji. Kami perlu waktu yang pasti, pelajar itu dimana dijemput dan diturunkan, agar nantinya mereka tidak terlambat ke sekolah,” tuturnya, Selasa (16/5).

Yang menjadi tantangan, lanjut Weda Darmaja, sekolah di Badung tidak berada dalam satu kompleks, sehingga betul-betul harus difikirkan teknisnya. Namun demikian, pihaknya mengapresiasi usulan dari masyarakat tersebut.

Pejabat asal Sembung, Kecamatan Mengwi, itu mengakui bus pengumpan mengalami penurunan jumlah penumpang. Tetapi tidak semua bus pengumpan ini sepi penumpang. “Seperti jalur Kelan-Uluwatu dan jalur GWK-Tanjung Benoa tidak sepi penumpang. Wisatawan banyak yang memanfaatkan bus tersebut,” katanya. Rata-rata per hari jumlah penumpangnya 200-an orang.

Namun, kalau terjadi penurunan penumpang bukan tidak mungkin pemerintah akan mengurangi jumlah kendaraan yang saat ini ada. Tetapi tidak disebutkan berapa jumlah kendaraan yang akan dikurangi, karena pihaknya perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh.

Untuk diketahui, pengelolaan bus pengumpan Trans Sarbagita diserahkan kepada pihak ketiga, dengan nama kegiatan Pengadaan Jasa Layanan Trayek pengumpan Trans Sarbagita (Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat). Pada tahun 2012 saat awal program ini diberlakukan, nilai kontrak dengan rekanan sebesar Rp 3,3 miliar lebih, tahun 2013 sebesar Rp 3,8 miliar, selanjutnya tahun 2014 sebesar Rp 4,2 miliar, tahun 2015 sebesar Rp 5 miliar lebih, tahun 2016 dan 2017 sebesar Rp 5,4 miliar lebih. * asa

Komentar