nusabali

124 Krama Keracunan Usai Melasti

  • www.nusabali.com-124-krama-keracunan-usai-melasti

Pasien di RSUD Mangusada 62 orang, Puskesmas Mengwi I 4 orang, Puskesmas Mengwi II 3 orang, 55 orang sempat dirawat di posko kesehatan di depan Pura Dalem Selonding.

MANGUPURA, NusaBali
Sebanyak 124 warga Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, diduga alami keracunan usai menyantap nasi bungkus di sela-sela pelaksanaan upacara Melasti di Pantai Munggu, Desa Munggu, Kecamatan Kuta Utara, pada Saniscara Wage Julungwangi, Sabtu (25/3). Mereka harus dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas, lantaran muntah-muntah dan diare.

Berdasarkan data yang dihimpun NusaBali hingga pukul 20.00 Wita, warga yang masih menjalani perawatan di RSUD Mangusada sebanyak 62 orang, Puskesmas Mengwi I ada empat orang, Puskesmas Mengwi II ada tiga orang. Total 69 pasien yang dirawat baik di RSUD maupun di puskesmas. 

Sementara ada sekitar 55 orang yang sempat menjalani perawatan di posko kesehatan di depan Pura Dalem Selonding, di Banjar Tambak Sari yang dibuka khusus oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Badung sesaat setelah warga alami gejala keracunan, Sabtu siang kemarin. Sebanyak 124 pasien itu berasal dari tiga banjar; yakni, Banjar Tambak Sari, Banjar Muncan, Banjar Gegadon.

Nah, dari 69 pasien yang menjalani perawatan di RSUD Mangusada maupun di puskesmas, 54 orang berasal dari Banjar Tambak Sari, 14 orang dari Banjar Muncan, dan 1 orang dari Banjar Gegadon. Berdasarkan usia warga yang diduga mengalami keracunan rata-rata dari usia 10–75 tahun. Mayoratis korban diduga keracunan adalah laki-laki.

Kondisi pasien berdasar pantauan Sabtu petang kemarin sudah berangsur-angsur membaik. Tidak seperti saat pertama dilarikan ke rumah sakit sekitar pukul 14.00 Wita, dimana hampir seluruh pasien sempat drop setelah alami muntah-muntah dan diare.

“Secara umum kondisi semua pasien sudah mulai membaik. Bahkan sudah ada yang diperbolehkan pulang ke rumah,” ujar Kepala Seksi Humas RSUD Mangusada dr Ketut Japa, saat ditemui di rumah sakit.

Mengenai penyebab, dr Japa belum berani memastikan karena masih harus dilakukan uji laboratorium atas sampel makanan. Tetapi, bila dilihat dari lamanya proses mengolah makanan hingga disantap, bisa jadi kemungkinan nasi sudah masam atau basi. “Mungkin karena waktu pembuatan dengan waktu memakannya terlalu lama, sehingga makanan yang sudah terbungkus itu kemungkinan masam/basi,” tandasnya.

Walau dugaan mengarah pada keracunan makanan, tetapi pihaknya memastikan kondisi pasien berangsur-angsur membaik setelah diberikan infus oleh tim dokter. “Syukur semua membaik. tidak ada yang kami rawat lebih intensif,” imbuh dr Japa.

Sementara, menurut keterangan salah seorang warga yang mengikuti upacara Melasti, Rai Juliana, 37, warga bergerak untuk upacara Melasti sejak pagi. Sekitar pukul 11.00 Wita, warga mendapat pembagian nasi bungkus yang sebelumnya sudah dipersiapkan. “Sampai di segara (pantai) jam 11.00 Wita, kami dapat nasi bungkus yang sudah disiapkan dari banjar. Kemudian kami bersama-sama makan nasi bungkus itu,” kata Rai saat dijumpai di RSUD Mangusada Badung.

SELANJUTNYA...

Komentar