nusabali

Bondres Sunari Bajra Gemakan Kecintaan Terhadap Basa Bali

  • www.nusabali.com-bondres-sunari-bajra-gemakan-kecintaan-terhadap-basa-bali

Masker yang dimaksud dalam pementasan ini adalah tameng atau penyaring masuknya budaya lain tanpa menghilangkan budaya dan tradisi Bali.

DENPASAR, NusaBali

Sekaa  Bondres Sunari Bajra tampilkan lakon berjudul ‘Masker’ di Panggung Natya Mandala, Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Denpasar, Sabtu (18/3) malam. Dalam pementasannya, mereka mengajak krama Bali menjaga seni, tradisi, hingga bahasa ibu. Sebab kekayaan bahasa juga merupakan kebanggaan menjadi orang Bali.

Ketut Warta yang berperan sebagai Ajus Arjuna mengatakan, kekayaan bahasa Bali merupakan cermin budaya Bali itu juga kaya. “Kekayaan budaya Bali ini perlu dijaga, dilindungi, dan dicintai. Wisatawan datang ke Bali dan sektor pariwisata berkembang karena adat budaya termasuk bahasa. Maka kita perlu tahu bahasa yang beragam,” celotehnya di atas panggung. Ditambahkan, Bali tidak bisa menutup diri dari pengaruh luar. Bali perlu penyaring agar budaya Bali tetap lestari di era globalisasi. “Penyaring ini yang kami identikkan dengan masker. Karena itulah judul pementasan kami masker,” imbuhnya.

Menurut Warta, Bali sudah berevolusi di jaman globalisasi. Masker yang dimaksud dalam pementasan ini adalah suatu bentuk tameng atau penyaring masuknya budaya lain tanpa menghilangkan budaya dan tradisi Bali. “Yang berperan menjaga dan melestarikan budaya Bali ya generasi muda Bali. Sebaliknya merevolusi budaya tanpa mengurangi nilai estetikanya,” jelasnya. Pentas mereka Sabtu malam lalu diselingi banyolan-banyolan segar dan tingkah polah lucu yang membuat ratusan penonton terpingkal-pingkal.

Sementara Jurusan Pedalangan ISI Denpasar tampil dengan inovasi bondres. Inovasi itu diperlihatkan dengan pemain dan penabuh yang multitasking. Pemain ya penabuh, dan sebagian besar penabuh juga ikut bermain memerankan tokoh. Mereka secara apik mencoba menawarkan ide bondres modern yang lebih segar. “Model itu kemungkinan besar mengadaptasi dari Arja Negak yang pernah dipentaskan ISI pada Bali Mandara Mahalango tahun lalu,” ujar Kurator BMN II, Kadek Wahyu. Pementasan dari jurusan Pedalangan ISI Denpasar mengangkat cerita berjudul ‘TOP’. Pementasan ini mengangkat tentang sepinya anak-anak yang menyukai wayang dan pedalangan. * in

Komentar