nusabali

Kematian Silke Braun Masih Misterius

  • www.nusabali.com-kematian-silke-braun-masih-misterius

Danilian menjadi perantara ibu angkatnya, Silke Braun, beli tanah seluas 17 are di Banjar Kuta Bali untuk bangun vila.

TABANAN, NusaBali

Jajaran Polres Tabanan masih pelit informasi untuk mengungkap kasus kematian Silke Braun, 55, yang dilaporkan menghilang dari rumah kontrakannya di Banjar Kuta Bali, Desa Tajen, Kecamatan Penebel, Tabanan. Mayat Silke Braun yang ditemukan terikat tali pada leher, tangan, dan kaki di Tukad Yeh Ho diduga kuat korban pembunuhan. Pelakunya diduga Miskan, 42, kepala proyek pembangunan vila milik Silke Braun di Banjar Kuta Bali.

Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Yana Jaya Widya saat dikonfirmasi mengaku belum menetapkan tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan Warga Negara Jerman tersebut. Pihaknya mengaku masih melakukan penyelidikan terhadap hilangnya Silke Braun dari rumah kontrakannya dan penemuan mayat bule di Tukad Yeh Ho. “Belum ada pelaku, belum ada, untuk lebih jelasnya silakan konfirmasi ke Kapolres. Saya tak enak kepada beliau,” jawabnya, Minggu (29/1).

Ditanya soal Miskan yang diduga membunuh Silke Braun, lagi-lagi AKP Yana menyebut masih lidik. Apa penyebab lambannya atau hambatan penyelidikan, tak ada jawaban. Kapolsek Penebel AKP Wayan Dastra juga susah dimintai perkembangan informasi kasus hilangnya Silke Braun dari Kuta Bali dan temuan mayat di Yeh Ho. Mantan Kapolsek Marga dan mantan Wakapolsek Tabanan itu juga menyarankan konfirmasi ke Kapolres Tabanan. Sayang, Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto susah dihubungi. Telepon tak dijawab, pesan via WhatsApp hingga berita ini diturunkan juga tak dibaca.

Perbekel Desa Tajen I Gusti Sumerta Jaya saat dihubungi membenarkan Silke Braun mempekerjakan sembilan tukang. Seluruh tukang setorkan identitas berupa KTP sebelum menggarap proyek villa milik Silke Braun di Banjar Kuta Bali. Mengenai Miskan, pimpinan proyek yang diamankan polisi dan menjadi calon tersangka dalam kasus kematian Silke Braun yang tragis, ia belum mendapat informasi. “Saya dua hari ini tidak ke Polsek Penebel karena ada upacara. Saya belum mengetahui perkembangan informasinya,” ujar Sumerta Jaya.

Informasi dari Kelian Dinas Banjar Kuta Bali, I Nyoman Sukawana mengatakan, Silke Braun sempat mempertanyakan atap vila yang bocor kepada buruhnya. Menurutnya, Miskan yang jadi pimpinan proyek merupakan anak buah Pak Agus asal Kerambitan yang merupakan pemborong kedua vila bule Jerman itu sebelum berganti ke Miskan. “Kalau buruh yang diajak Miskan tidak sempat dilaporkan ke saya,” jelasnya.

Silke Braun tinggal di Banjar Kuta Bali sejak Februari 2016. Ia mengontrak rumah milik warga setempat, I Made Putra Arjana alias Pak Dika. Di rumah kontrakan itu Silke Braun tinggal bersama adiknya, Rex Martin Arno Gaidies, 52, dan anak angkatnya, Danilian Apriansyah, 25. Sementara Rex Martin Arni Gaidies telah lebih dulu tinggal di Banjar Kuta Bali yakni sejak 2 tahun lalu. Danilian menjadi perantara ibu angkatnya beli tanah seluas 17 are di Banjar Kuta Bali untuk bangun vila. Lokasi tanah ini sekitar 200 meter di selatan rumah kontrakan yang ditempati Silke Braun.

Tetangga korban, Bu Widi mengatakan, bule Jerman perempuan itu ramah dengan masyarakat. Jika melihat warga di jalan, sering disapa. Namun Bu Widi mengaku tidak tahu siapa nama asli bule Jerman itu. Dikatakan, jika ada warga punya kematian ada kerjaan adat, bule Jerman yang sudah setahun tinggal di Banjar Kuta Bali itu rajin mabraya. “Biasanya dia (bule Jerman) tanya aban-aban (barang bawaan) ke rumah warga yang punya kerjaan adat,” tutur Bu Widi.

Bu Widi menceritakan, terakhir bertegur sapa dengan bule Jerman itu pada hari Sabtu (21/1) sekitar pukul 19.00 Wita. Bahkan, Bu Widi yang mengucapkan selamat petang sampai dicatat oleh bule itu. “Dia bilang baru dengar selamat petang sehingga langsung dicatat di hpnya. Dia bisa bahasa Indonesia,” tutur Bu Widi yang tinggal di selatan rumah kontrakan bule itu. Terkait pekerjaan, Bu Widi mengaku tidak tahu menahu. Namun lelaki bule asal Jerman yang dikatakan adik bule perempuan itu punya toko di Tabanan. “Kalau tak salah namanya Of Down,” sebut Bu Widi. * d,k21

Komentar